Jangan Salah! Berikut Kapasitas Volume dan Jenis Oli Mesin yang Cocok untuk Honda BeAT
Namun, ada beberapa hal yang harus diperhatikan ketika mengganti oli mesin, antara lain di segi volume dan jenis oli itu sendiri, khususnya pada tipe motor matic seperti Honda BeAT.
Oli mesin menjadi salah satu komponen yang wajib diganti secara berkala. Ini diperlukan guna menjaga performa motor tetap optimal. Namun, ada beberapa hal yang harus diperhatikan ketika mengganti oli mesin, antara lain di segi volume dan jenis oli itu sendiri, khususnya pada tipe motor matic seperti Honda BeAT.
Oli mesin Honda BeAT dianjurkan diganti tiap pemakaian 4.000 km atau 4 bulan sekali, tergantung mana yang dicapai lebih dulu. Lalu, berapa kapasitas volume oli mesin yang dibutuhkan ketika melakukan penggantian?
Baca Juga: Bradl: Jika Marc Marquez Podium Di MotoGP Portugal, Saya Tidak Akan Kaget
Dalam buku pedoman pemilik Honda BeAT disebutkan kapasitas oli mesin yang dibutuhkan saat penggantian sebanyak 0,65 liter. Sementara itu, ketika mengganti oli mesin serta membersihkan saringan kasa dan usai pembongkaran mesin, volume yang diperlukan sebanyak 0,8 liter.
Lebih lanjut, oli mesin yang dianjurkan adalah oli skuter Honda 4-Tak klasifikasi API Service SG atau lebih tinggi, kecuali yang diberi tanda 'Energy Conserving' atau 'Resource Conserving', SAE 10W-30, Standard JASO T 903 MB. Nah, apa dampaknya jika volume oli tidak sesuai dengan rekomendasi pabrikan?
Baca Juga: Klasmen MotoGP 2021 Usai Seri Doha: Quartararo dan Vinales Bukan Posisi Pertama
Ribut Wahyudi selaku Kepala Bengkel Bintang Motor Honda Cinere, Depok menjelaskan dampak yang terjadi jika tidak sesuai mengisi volume oli mesin. Menurutnya, volume oli yang terlalu banyak atau terlalu sedikit akan mengakibatkan mesin tidak bisa bekerja maksimal.
"Volume oli yang terlalu banyak bisa menyebabkan putaran mesin jadi berat atau terhambat. Sehingga akan berpengaruh pada tenaga motor yang menjadi lebih berat juga. Sedangkan, volume oli yang terlalu sedikit atau berkurang dapat merusak atau mempercepat keausan komponen mesin. Karena pelumasan yang kurang sempurna di dalam mesin. Jika terus dibiarkan, risiko terbesarnya motor bisa mengalami turun mesin," kata Ribut pada OtoRider beberapa waktu lalu.