Modifikasi ECU Remap Bisa Kembali Standar, Mitos atau Fakta?
Electronic Control Unit alias ECU merupakan jantung dari semua motor yang menggunakan bahan bakar injeksi. Biasanya komponen yang satu ini kerap dimodifikasi untuk mendapatkan performa lebih tinggi.
Electronic Control Unit alias ECU merupakan jantung dari semua motor yang menggunakan bahan bakar injeksi. Biasanya komponen yang satu ini kerap dimodifikasi untuk mendapatkan performa yang lebih tinggi. Salah satu cara modifikasi ECU yang paling mudah adalah menyetel komponen standarnya alias remap.
Ternyata ECU standar yang diremap tidak sepenuhnya dapat disetel sesuai keinginan pemilik motor. Thomas William selaku Tuner dari Reisen Motoshop mengatakan ECU standar yang diremap hanya memanipulasi data yang ada. Selain itu ECU standar memiliki sistem close loop yang menjadi kendala tersendiri.
Baca Juga: AMS Motorcycle Garage Beri Sentuhan Khasnya pada Kustom Yamaha XSR 155 'Sang Macan'
"ECU remap itu memanipulasi yang ada, caranya itu di jailbreak. Maksdnya adalah dirubah datanya yang ada di dalam ECU standar. Cuma ada kendala, karena remap ECU standar itu sistemnya close loop. Artinya dia akan selalu menyesuaikan dengan kondisi lingkungan," ujar Willy sapaan akrabnya saat dihubungi OtoRider, Kamis (16/9).
Willy menjelaskan ECU standar yang diremap bisa berubah karena sistem close loop akan menyesuaikan beberapa hal. Willy mencontohkan pada oksigen sensor jika terlalu basah maka setelan akan menyesuaikannya. Menurutnya setelah tiga atau empat bulan, ECU standar yang diremap akan kembali ke posisi awal alias kembali ke setelan pabrik.
Baca Juga: Perbedaan ECU Racing dan ECU Remap, Mana yang Lebih Baik?
"Ya karena memang begitu adanya, soalnya dia close loop, tidak open loop. Kalau open loop, si tunernya masukin data, ya udah begitu-begitu aja datanya engga berubah-ubah," pungkas William.