Tips Rawat Shockbreaker Motor, Jangan Lakukan Hal Ini Di Jalanan Tidak Rata!
Nah, kira-kira apa saja yang bisa dilakukan untuk merawat shockbreaker?
Shockbreaker atau suspensi menjadi salah satu komponen penting pada motor untuk mendukung kenyamanan bahkan handling saat berkendara. Komponen ini pun perlu mendapatkan perawatan secara berkala agar kinerjanya tetap optimal. Seperti diketahui, shockbreaker memiliki fungsi penting untuk meredam getaran saat melewati jalan berbatu, jalan tidak rata atau rusak, hingga tanjakan.
Tak hanya itu, Ade Rohman selaku Sub Departement Head Technical Service PT Daya Adicipta Motora mengatakan fungsi lain shockbreaker guna memberikan kenyamanan dan kestabilan saat berkendara dalam segala kondisi, baik itu jalan pelan, cepat, bahkan ketika bermanuver. Nah, kira-kira apa saja yang bisa dilakukan untuk merawat shockbreaker?
Baca Juga: GALERI: Motor Balap KTM RC 8C 2021
1. Rutin Dibersihkan
Kotoran yang menempel pada area kerja shockbreaker bisa membuat seal atau karet dan piston shockbreaker rusak. Kerusakan pada bagian ini bisa menyebabkan oli suspensi bocor. Dampak yang ditimbulkan akibat kebocoran akan mengurangi tingkat kenyamanan berkendara dan berpotensi menimbulkan terjadinya kecelakaan.
"Untuk beberapa model shockbreaker sudah dilengkapi dengan Inner Cover sehingga bisa mengurangi potensi kerusakan pada bagian seal dan piston shockbreaker," ujar Ade.
2. Kurangi Kecepatan di Jalan Tidak Rata
Melintasi jalan tidak rata atau rusak dalam kecepatan tinggi bakal membuat beban kerja shockbreaker semakin berat dan membuatnya cepat rusak. "Disarankan untuk mengurangi kecepatan sepeda motor saat melintasi jalan yang tidak rata dan hindari jalan berlubang. Jika memang terpaksa harus melintasi jalan tersebut, berkendaralah dengan kecepatan rendah atau pelan," jelas Ade.
Baca Juga: Rekomendasi Waktu Ideal Servis CVT Motor Matic, Sebaiknya Tiap Kapan?
3. Lakukan Penggantian Oli Secara Rutin
Tak hanya mesin, shockbreaker juga dilengkapi dengan oli yang perlu diganti secara berkala. Oli ini berfungsi menyerap getaran kerja shockbreaker. Seiring usia pakai, volume dan kualitas oli shockbreaker akan berkurang dan membuat kinerjanya menjadi tidak maksimal.
"Karena itu, lakukan penggantian oli setidaknya setiap 20.000 km atau setiap 2 tahun sekali tergantung mana yang tercapai terlebih dahulu. Perlu diperhatikan, lakukan penggantian oli pada shockbreaker sesuai aturannya agar hasil dan kinerjanya seimbang," kata Ade.