Mengapa Motor Habis Menerjang Banjir Harus Langsung Ganti Oli?
Namun, setelah menerobos banjir banyak mekanik yang menyarankan sebaiknya langsung ganti oli mesin dan gardan jika motornya matic.
Intensitas hujan yang deras terkadang menyebabkan beberapa ruas jalan mengalami banjir. Meski demikian, mobilitas harian harus tetap dilakukan, makanya banyak pengendara motor yang rela menerobos banjir.
Namun, setelah menerobos banjir banyak mekanik yang menyarankan sebaiknya langsung ganti oli mesin dan gardan jika motornya matic. Hal itu disebabkan karena motor yang habis melewati banjir berpeluang besar masuk air ke dalam mesin dan tercampur dengan oli.
Baca Juga: Motor Habis Terendam Banjir, Apa yang Harus Dilakukan?
Fajri, Mekanik dari Bellissimo Indonesia menjelaskan jika ketinggian banjirnya tidak terlalu parah sebetulnya boleh saja tidak ganti oli. Akan tetapi, untuk meminimalisir kerusakan pada mesin, sebaiknya lakukan penggantian oli. "Apalagi untuk motor matic yang paling sering kemasukan air banjir itu pada bagian gearbox CVT, makanya sebaiknya ganti oli gardanya jika habis terjang banjir," ujar Fajri kepada OtoRider di Serpong, Tangerang Selatan.
Jika oli terlanjur tercampur dengan air, efeknya bisa membuat mesin tidak sehat. Jika dibiarkan lama tidak mengganti oli, komponen yang ada di dalam mesin bisa rontok. Sehingga, biaya yang dikeluarkan malah makin besar. "Lebih baik keluar uang ratusan ribu untuk ganti oli mesin daripada komponen mesin yang rusak biayanya pasti lebih mahal," jelas Fajri.
Baca Juga: Motor Matic Terasa Slip Usai Terjang Banjir? Ini Solusinya
Bagi para pemilik motor yang bisa ganti oli sendiri, pastikan dilakukan dengan benar. Buang oli lama dan lakukan pembilasan agar oli yang sebelumnya tercampur dengan air bisa hilang dari mesin. "Oli lama dikeluarkan, kemudian tuangkan oli baru sesuai jenis yang akan digunakan. Nyalakan mesin sebentar dan buang oli pembilas. Barulah tuang oli baru sebanyak yang ditentukan," terangnya.