Awas! Ini Efek Negatif Biarkan Tekanan Angin Ban Motor Tidak Sesuai
Ban merupakan salah satu komponen yang punya peran penting di motor dan bersentuhan langsung dengan jalan. Punya fungsi sebagai penopang beban sepeda motor saat berkendara.
Ban merupakan salah satu komponen yang punya peran penting di motor dan bersentuhan langsung dengan jalan. Selain itu, komponen tersebut berfungsi sebagai penopang beban motor saat berkendara, serta menjadi bagian pendukung kestabilan dan daya cengkeram saat pengereman. Ban juga jadi faktor utama untuk kenyamanan berkendara.
Sub Department Head Technical Service PT Daya Adicipta Motora (DAM), Ade Rohman menjelaskan pengendara harus selalu menjaga dan merawat ban. Apalagi ban merupakan komponen yang paling cepat diganti atau fast moving dibanding komponen lainnya.
Baca Juga: Simak! Segini Masa Pakai V-belt di Motor Matic, Pakai Patokan Kilometer
“Perawatan ban bukan cuma dibersihkan atau menghindari benda tajam seperti paku atau jalan rusak, tapi juga harus diperhatikan tekanan angin yang sesuai dengan rekomendasi pabrikan,” ujar Ade.
Maka dari itu, jika tidak memperhatikan tekanan angin ban, ada beberapa efek negatifnya. Ban sendiri tidak boleh terlalu kempis atau juga terlalu kencang. Tekanan anginnya harus sesuai rekomendasi pabrikan. Berikut beberapa efek negatif membiarkan tekanan angin ban tak sesuai rekomendasi.
Ban Pecah
Apabila tekanan angin ban kurang atau tidak sesuai dengan rekomendasi pabrikan, maka berpotensi terjadi kebocoran bahkan dampak terburuknya bisa mengalami pecah ban. Ini disebabkan adanya defleksi atau pemuaian angin yang berlebihan pada dinding ban tersebut. Untuk penggunaan ukuran, jenis, dan bunga ban sesuai dengan rekomendasi oleh pabrikan.
Ban Aus di Bagian Tengah
Jika ban motor mengalami aus di bagian tengah saja, maka merupakan indikasi tekanan angin berlebih.
Ban Benjol
Terkadang muncul benjolan di beberapa bagian ban. Hal ini merupakan indikasi jika ban mengalami tekanan angin berlebih. Hal tersebut juga bisa berarti kualitas ban dengan material yang buruk atau ban hasil re-use dari ban bekas seperti vulkanisiran.
Ban Licin
Jika menghadapi jalanan licin seperti saat hujan atau jalan penuh kerikil, ban dengan tekanan berlebih menyebabkan motor sering tergelincir dan kurang stabil. Hal ini karena permukaan ban yang menempel pada jalan lebih sedikit, sehingga kurang traksi.
Jika Tekanan Angin Kurang
Biasanya terjadi karena beberapa masalah seperti bocor halus akibat usia pakai, atau ban tipe tubeless yang terkena paku. Walaupun masih bisa dipakai berkendara, tapi secara otomatis seiring waktu berjalan, tekanan angin di dalam ban berkurang.
Ban Retak
Kondisi ban yang retak di bagian samping menjadi indikasi jika ban yang digunakan kurang tekanan angin. Lama-kelamaan retakan tersebut menyebabkan robek dan ban tidak bisa digunakan lagi.
Ban Aus/ Gundul di Bagian Samping
Indikasi jika ban motor kurang tekanan angin adalah gundul di bagian samping saja, karena tekanan tidak merata.
Baca Juga: Supaya Tidak Terjatuh, Begini Tips Melewati Polisi Tidur Pakai Motor
Susah Belok
Efek yang sering terjadi ketika tekanan angin pada ban kurang adalah setir kemudi terasa berat saat berbelok atau bermanuver. Hal tersebut akibat permukaan ban yang menempel pada jalan lebih banyak, ditambah beban motor berlebih saat dikendarai sehingga sulit dikendalikan.
Konsumsi Bahan Bakar Lebih Boros
Kurang tekanan angin pada ban juga bisa menjadi penyebab konsumsi bahan bakar menjadi lebih boros. Itu karena kinerja mesin yang menerima beban berlebih. Kerusakan yang terjadi akibat kurang tekanan bukan cuma pada ban saja, tapi bisa berpotensi kerusakan pada komponen lainnya seperti pelek dan suspensi depan belakang.