Jangan Asal Pasang! Ini Efek Pakai Leher Knalpot Racing Terlalu Besar
Penggantian knalpot standar menjadi racing ternyata tidak boleh sembarangan, harus sesuai dengan spesifikasi mesin.
Salah satu komponen yang sering diganti saat melakukan modifikasi ialah knalpot. Penggantian knalpot standar menjadi racing ternyata tidak boleh sembarangan, harus sesuai dengan spesifikasi mesin.
Spesifikasi knalpot racing pun beragam, mulai dari ukuran diameter leher knalpot ada yang besar dan kecil. Banyak yang beranggapan, semakin besar ukurannya maka semakin bagus untuk meningkatkan performa, ternyata itu salah.
Baca Juga: Banyak Beredar Knalpot Standar Racing, Apa Bedanya?
Willy Prihyanto selaku Bagian Pemasaran produsen knalpot ProSpeed dan KRace menjelaskan semakin besar diameter leher dan desain silincer memang akan membuat aliran gas buang semakin bebas.
"Tapi kalau gas buang semakin bebas, kalau tidak diimbangi dengan peningkatan spek mesin, bukannya naik performanya malah bikin tarikan ngempos," ujar Willy kepada OtoRider.
Lebih lanjut, Willy menjelaskan tarikan motor terasa ngempos pada saat rpm rendah. "Tarikan bawah terasa ngempos, jadi harus pelintir gas lebih dalam untuk membuat motor melaju," jelas Willy.
Baca Juga: Ajang CustoMAXI x Yard Built 2023 Digelar, Kualitas Semakin Meningkat
Selain itu, ukuran leher knalpot yang terlalu besar ada efek negatif lain yang bisa terjadi. "Efek negatif lainnya biasanya bahan bakar menjadi lebih boros, akibat dari sering melintir gas lebih dalam karena tarikan motor ngempos," ungkapnya.
Nah, jadi jangan sembarangan pasang knalpot racing, harus disesuaikan dengan spesifikasi mesin dan kebutuhannya.