Pengendara Motor Perlu Hati-Hati Saat Lewati Rel Kereta, Ini Sebabnya
Pengendara motor sendiri harus lebih waspada pasalnya, PT KAI mengoperasikan kereta dengan kecepatan 120 km per jam.
OTORIDER - Akhir-akhir ini banyak video beredar yang mana sepeda motor menerobos palang pintu kereta api walaupun sudah diturunkan. Aksi seperti itu seringkali terjadi dan dilakukan oleh berbagai kalangan, baik pemuda hingga lansia.
Berdasarkan data PT KAI (2023), telah terjadi 1.839 kecelakaan di perlintasan sebidang selama kurun waktu 2018 - 2023 (Jan - Juli 2023). Sebesar 86 persen di antaranya terjadi kecelakaan di perlintasan tidak dijaga. Total perlintasan sebidang dijaga 1.598 titik (43 persen). Sementara, total perlintasan sebidang tidak dijaga 2.095 titik (57 persen).
Dari data kecelakan tersebut, mayoritas melibatkan sepeda motor. Korban kendaraan roda dua tercatat sebanyak 1.084 orang.
"Menerobos palang pintu perlintasan kereta api saat sinyal sudah berbunyi dan/atau ada isyarat lain tidak diberikan santunan oleh PT Jasa Raharja kepada korban penyebab kecelakaan yang mengalami kasus kecelakaan atau pelanggaran lalu lintas," kata Wakil Ketua Pemberdayaan dan Pengembangan Wilayah Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Pusat, Djoko Setijowarno kepada OtoRider, Senin (6/11).
Pengendara motor sendiri harus lebih waspada. Pasalnya, PT KAI mengoperasikan kereta saat ini dengan kecepatan 120 km per jam dan sedang dirancang ke depan akan mencapai 160 km per jam. Sebelumnya, maksimal hanya 90 km per jam.
"Tentunya, perlintasan sebidang menjadi hal kruisial yang harus segera ditangani, agar kecelakaan di perlintasan tidak terulang kembali dengan pola yang sama," papar Djoko.
Menurut Djoko, jika alternatif untuk mengurangi potensi kecelakaan adalah dengan cara penutupan perlintasan dan dibuat tidak sebidang, maka akan memiliki sejumlah dampak. "Akan terjadi kemacetan lalu lintas di lokasi lain, ada perubahan kondisi sosial dan ekonomi. Oleh sebab itu, perlu disusun strategi manajemen rekayasa lalu lintas dalam mengurangi titik kemacetan," ujar Djoko. (*)