Roller CVT Tak Pernah Diganti, Bikin Bensin Motor Boros!
Kondisi roller CVT tak terpantau dan tidak diganti dalam jangka waktu lama berpotensi menyebabkan konsumsi BBM melejit.
Roller dalam rangkaian transmisi CVT (Continuosly Variable Transmission) skutik merupakan salah satu komponen penting yang wajib diperhatikan. Meski kecil dan tersembunyi, komponen berbentuk silinder ini memiliki fungsi cukup penting. Maka, kenali usia pakainya, yakni 24.000 kilometer atau setara pemakaian selama 2 tahun.
Ketika sudah melewati masa pakai itu, maka roller berpotensi bekerja tak maksimal. Jika dibiarkan, tanpa disadari bisa membuat bensin motor matic Anda lebih boros dari biasanya. Mengapa hal tersebut bisa terjadi?
Baca Juga: Ini Ciri-Ciri Roller CVT Motor Matic Perlu Diganti
Ayi Kurnia selaku Service Advisor Yamaha Putra Agung Ciganjur, Jakarta Selatan mengatakan kondisi roller yang sudah kurang baik akan berdampak pada performa, utamanya tarikan motor. "Motor itu tarikannya jadi tidak ada saat mencapai top speed-nya. Otomatis bensin boros, motor enggak ada tenaga, maunya ngegas terus," jelas Ayi kepada OtoRider baru-baru ini.
Seiring pemakaian, permukaan roller bisa berubah bentuk menjadi peang, alias tidak bundar lagi. Padahal komponen ini memiliki fungsi untuk menyalurkan putaran mesin dari kecepatan rendah ke tinggi.
Baca Juga: Piaggio Indonesia Resmi Meluncurkan Vespa GTS Series Terbaru
Cara kerjanya, roller terlempar saat terkena hentakan tenaga dan mendorong pulley. Efeknya, pulley merapat lalu belt menjadi merenggang. Maka, terjadilah perubahan rasio transmisi. Nah, roller yang berubah bentuk tidak akan menjalankan fungsi ini dengan baik. Kondisi tersebut menurut Ayi yang membuat tarikan atas motor menjadi tidak ada.
"Ciri-cirinya yaitu top speed motor tidak maksimal atau istilahnya ngeden. Kondisi tersebut terjadi karena roller sudah peang atau tidak dalam bentuk yang semestinya," tambahnya. Harga roller sendiri tergolong murah, hanya berkisar Rp 50 ribuan saja.