Honda Genio telah resmi beredar di Indonesia sejak dikenalkan PT Astra Honda Motor (AHM) pada Juli 2019 lalu. Skutik Honda ini mengusung teknologi yang serba baru, salah satu unggulannya adalah penggunaan rangka enhanced Smart Architecture Frame (eSAF). Sasis baru ini diklaim akan memberikan banyak perubahan pada motor.
Perubahan signifikan salah satunya terjadi pada pengurangan bobot kendaraan. Penggunaan rangka eSAF dapat memangkas bobot kendaraan hingga 11 kg dibandingkan rangka besi pada umumnya yang berbobot 15 kg.
Berat rangka yang kini lebih enteng akan berpengaruh pada karakter keseluruhan motor. "Bobot lebih ringan, karena perubahan dari rangka. Power dan akselerasinya juga jadi lebih besar," kata Endro Sutarno, Technical Service Division Plant AHM CIkarang di sela-sela kunjungan pabrik AHM di kawasan MM2100 Cikarang, Jawa Barat, Selasa, 10 September 2019.
Baca Juga: Honda Genio Diajak City Touring Mengelilingi Jakarta
Rangka yang dibuat dengan melewati proses press serta laser welding ini menghasilkan konstruksi lebih kokoh dan rigid. Selain itu, rangka eSAF ini juga menjadi satu-satunya teknologi yang hadir di Indonesia dari seluruh pabrik Honda dunia.
"Secara bobot akan lebih ringan dan lebih stabil, lebih nyaman untuk dikendarai, serta konsumsi bahan bakar juga akan lebih irit," sahut General Manager Plant AHM Cikarang, Dodi Sutriadi.
Sekadar catatan, Honda Genio dibekali mesin enhanced Smart Power (eSP) generasi terbaru. Berkapasitas 110 cc, SOHC, PGM-FI yang hemat bahan bakar, namun mampu memberikan performa optimal. Tenaga maksimal yang dihasilkan mesin sebesar 6,6 kW pada 7.500 rpm dan torsi puncaknya 9,3 Nm pada 5.500 rpm.
Kemampuan ini sanggup membuat Honda Genio lebih responsif saat berakselerasi. Skutik terbaru Honda ini dapat menempuh jarak 0-200 meter hanya dalam 12,4 detik. Kecepatan maksimalnya mampu menyentuh 94 km/ jam.