Stephen Langitan seorang blogger otomotif baru saja menyelesaikan buku 'Naik Motor Seorang Diri'. Buku itu merupakan pengalamannya selama touring Jakarta-London menggunakan Kawasaki VersysX 250. Lantas apa saja kendala motor tersebut selama dibawa turing 30.000 km?
Stephen mengatakan selama perjalanannya menuju London, tidak terdapat kendala yang berarti. Berdasarkan penuturannya, Stephen hanya mengganti oli selama 5.000 km. Dirinya juga telah melakukan pengecekan motor yang ditungganginya itu ke bengkel resmi Kawasaki.
Baca Juga: Usai Turing, Stephen Langitan Luncurkan Buku Perjalanan Jakarta-London
Stephen mengatakan, selama perjalanan dirinya rutin mengecek kendaraan dengan interval 5.000 km. Pengeceken yang tentunya dilakukan di bengkel Kawasaki itu menunjukan bahwa motor yang ditungganginya tetap tidak memiliki masalah. Namun pada 20.000 km terdapat pergantian sejumlah spare part motor.
"Begitu sampai di Nepal juga begitu, lanjut saja cuma ganti oli. Sampai di India juga begitu, lanjut cuma ganti oli. Tetapi begitu sampai Athena, itu 20.000 km ganti kampas rem dan gear set," lanjut Stephen.
Dirinya pun memberikan sedikit review terkait penggunaan Kawasaki VersysX 250 selama turing. Menurutnya motor tersebut akan tahan lama selama bertualang, asalkan penggunanya tidak melakukan kegiatan ekstrim atau performa terlalu tinggi.
Baca Juga: Alasan Stephen Langitan Gunakan VersysX 250 cc ke London
"Jadi review saya, tergantung permainan gasnya, itu saja. Terkadang kalau kenceng kan suka nafsu, tetapi kalau di Eropa sudah banyak peraturan engga nafsu banget untuk geber (ngebut)," ujar Stephen.
Menurutnya, dirinya memacu performa tinggi dari Kawasaki VersysX 250 saat berada di Auto Bahn, Jerman. Mengingat Auto Bahn tidak memiliki speed limit, membuat Stephen harus menyesuaikan dengan kendaraan lain disana. Sehingga mau tidak mau, Stephen memacu motor tersebut hingga 145 km/jam.