Bahan Bakar Minyak (BBM) yang diproduksi oleh PT Pertamina (Persero) memiliki peluang untuk turun harga. Latar belakang atas peluang tersebut adalah dikarenakan harga minyak mentah dunia yang sedang melemah. Hal ini dikatakan oleh Fajriyah Usman selaku VP Corporate Communication Pertamina dalam keterangan resminya.
"Jika sampai akhir bulan ini harga minyak dunia tetap di posisi rendah, maka dimungkinkan bagi Pertamina untuk melakukan penyesuaian harga BBM non subsidi," ujar Fajriyah melalui keterangan resmi yang diterima OtoRider, Senin (23/3).
Baca Juga: Cara Pertamina Cegah Penyebaran Virus di SPBU
"Pada prinsipnya Pertamina selaku operator, Pertamina akan menyesuaikan dengan peraturan Pemerintah. Sampai saat ini harga BBM mengacu pada ketentuan dari Kementrian ESDM, dan Pertamina selalu comply dengan hal tersebut. Apabila nanti ada perubahan peraturan atau kebijakan, Pertamina akan menyesuaikan," tutur Fajriyah.
Selain harga minyak dunia, penyesuaian harga BBM juga ditentukan oleh sejumlah faktor lain. Di antaranya adlaah nilai tukar rupiah terhadap dollar, inflasi, dan lain sebagainya. Sehingga Pertamina akan terus memantau faktor-faktor tersebut sebelum menyesuaikan harga BBM.
"Perhitungan harga jual BBM Non Subsidi dan Non Penugasan ditetapkan Pertamina secara periodik bulanan dengan mempertimbangkan salah satunya adalah perkembangan harga minyak dan harga BBM di pasaran," jelas Fajriyah.
Baca Juga: Antisipasi Corona, Pertamina Lakukan Pemeriksaan Ketat Seluruh Pekerjanya
Sebagai informasi, Pertamina sudah melakukan penurunan harga BBM Non Subsidi pada Februari lalu dan harga BBM Pertamina yang berlaku saat ini masih kompetitif (lebih rendah dari harga penjual BBM lainnya).
Berikut harga jual BBM non subsidi Pertamina di SPBU saat ini:
- Gasoline:
Pertamax Turbo ( RON 98) Rp.9.850/liter
Pertamax ( RON 92) Rp.9.000/liter
Pertalite (RON 90) Rp.7.650/liter
- Gasoil :
Pertamina Dex (CEN 53) Rp.10.200/liter
Dexlite ( CEN 51) Rp.9.500/liter.