Saat ini pertumbuhan motor listrik sudah mulai berkembang di Tanah Air. Pameran terkait kendaraan listrik pun sudah diselegarakan melalui Periklindo Electric Vehicle Show (PEVS). Motor listrik juga disinyalir akan semakin dilirik karena adanya berita kenaikan harga BBM.
Namun, dampak dari berkembangnya motor listrik akan sangat berpengaruh terhadap sejumlah bisnis pendukung otomotif, salah satunya oli motor. Motor listrik sendiri tak memerlukan perawatan khusus seperti motor bermesin bakar yang harus mengganti oli mesin, oli transmisi, atau cairan radiator secara berkala.
Terkait hal itu, Market Development Director PT ExxonMobil Lubricants Indonesia, Sri Adinegara mengakui permintaan motor listrik akan terus meningkat. Tetapi, belum bisa mengalahkan penjualan motor konvensional yang membutuhkan pergantian pelumas.
"Federal Oil akan mulai beradaptasi, tapi ini belum dominan. Dan saya yakin saat ini bisnis pelumas sepeda motor masih akan terus berkembang," ujar Sri Adinegara saat peluncuran produk baru Federal Oil, Selasa (30/8).
Ia menambahkan, motor listrik masih belum sebanyak motor konvesional dan belum menjadi pilihan utama para pengendara di Indonesia. Sehingga, masih ada pemilik motor yang pergi ke bengkel untuk mengganti olinya.
Baca Juga: Dibanderol Mulai Rp 34 Jutaan, Bagaimana Karakter Tenaga Alva One?
Pergantian dari motor konvesional ke listrik ini, ibarat seperti konsumen yang memilih jenis sepeda motor dari sebelumnya manual menjadi dominan matic.
"Transisi untuk motor matic yang menjadi dominan pilihan masyarakat Indonesia untuk saat ini, membutuhkan waktu sekitar satu dekade atau 10 tahun. Jadi, bisnis pelumas masih akan menjanjikan," kata Sri Adinegara.