Di sela ajang pameran IIMS 2023 di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, diselenggarakan juga Seminar dan Talk Show yang diikuti beberapa peserta pameran maupun pihak lain. Pada Kamis (23/2), Asosiasi Industri Motor Listrik Indonesia (AISMOLI) yang diwakilkan oleh Ketua Umum, Drs. Budi Setiyadi, SH, MH melakukan perkenalan.
Pada acara tersebut, dideklarasikan juga dukungan AISMOLI terhadap pemberian insentif dari pemerintah untuk motor listrik. Selain itu, diumumkan juga kemitraan dalam pengembangan bisnis dan industri motor listrik Indonesia.
Baca Juga: Tekanan Angin Ban Tinggi Bikin Irit, Fakta atau Mitos?
Namun, ia tidak menyangkal bahwa penyerapan terhadap motor listrik masih ada kendala, terutama karena harga baterai yang masih tinggi. "Kami menyarankan agar motor listrik tidak dijual dengan baterainya, agar harganya lebih terjangkau," lanjutnya.
Danto Restyanto selaku Direktur Sarana Transportasi Jalan Kementrian Perhubungan yang turut hadir menjelaskan saat ini target pemerintah masih belum tercapai. "Berdasarkan Perpres 2012 pengguna kendaraan listrik ditargetkan 100 ribu unit. Namun, pada 2022 hanya 38 ribu saja. Itu terbagi menjadi 32 ribu motor dan sisanya mobil," ujarnya.
Baca Juga: Penyebab Gejala Gredek pada Motor Listrik, Bisa Diatasi?
Ia mengatakan target tahun ini adalah 150 ribu unit. Sehingga guna mengejar target tersebut, salah satunya dengan Inpres yang mengharuskan semua aparat pemerintah menggunakan kendaraan listrik.
Adapun cara lain yang dapat mendorong meningkatnya minat masyarakat menggunakan kendaraan listrik adalah dengan insentif dari pemerintah. "Insentif, berbeda dengan skema subsidi yang pernah diberikan oleh Pak Luhut. Insentif misalkan dengan adanya potongan pajak atau bahkan pajak nol rupiah terhadap kendaraan listrik, tentu kami (AISMOLI) akan dukung sepenuhnya," kata Budi.