Pasar motor listrik di Tanah Air cukup menggeliat akhir-akhir ini. Tak sedikit perusahaan yang memasarkan motor berdaya baterai itu untuk dijual ke masyarakat Indonesia. Salah satunya adalah Gova F600, yang dipasarkan oleh PT Kilats Energy Indonesia (Kilats) dan diperkenalkan ke media pada Rabu (12/4).
Menurut Vincent Yap, CEO Kilats Group, Gova F600 mampu memenuhi kebutuhan pengguna motor di Indonesia khususnya dan pasar Asia. "Seperti jok yang panjang ini, tentunya memiliki daya tampung yang banyak, seperti juga di Singapura, tempat tinggalnya. Tak jarang sekeluarga menunggangi satu motor, meski sebenarnya tidak untuk ditiru ya," kelakarnya.
Baca Juga: Cegah Kecelakaan, Korlantas Polri Imbau Masyarakat Tidak Mudik Pakai Motor
Menariknya, soal penggunaan baterai yang ada pada Gova ini. "Kami menggunakan sistem swap battery, bekerja sama dengan NIU. Tetapi, karena slot baterainya ada dua, konsumen juga bisa memiliki satu baterai. Jadi ada opsi untuk bisa memiliki satu baterai atau menggunakan sistem swap baterai sepenuhnya," kata Vincent.
Hal ini bisa menjadi opsi yang menyenangkan. Karena, ketika skuter listrik ini digunakan sehari-hari, bisa memanfaatkan satu baterai yang dapat di-charge di rumah. "Jika di akhir minggu mau jalan yang agak jauh, satu slot baterai bisa digunakan oleh yang sistem swap battery. Setelah selesai jalan, tinggal kembalikan saja baterainya ke mesinnya," ujar Vincent.
Baca Juga: Konversi Motor Listrik Disebut Bisa Tekan Impor BBM Hingga 20.000 KL
Penyewaan pada baterai yang digunakan untuk sistem tukar, cukup terjangkau. "Nanti direncanakan sekitar Rp 300 ribu sebulan," katanya. Memang, Gova direncanakan bakal dipasarkan di tiga hingga empat bulan mendatang, karena sekarang masih dalam proses homologasi.
Soal harga, Vincent menyatakan jika membeli dengan satu baterai akan berada di kisaran Rp 30 jutaan. Sementara, bila tanpa baterai sekitar Rp 20 jutaan.