Dua penjelajah dunia berbagi cerita petualangannya melibas tantangan menggunakan sepeda motor Royal Enfield. Kisah keduanya dituangkan pada ajang International Royal Enfield Jamboree 2019 yang diadakan di Pantai Melasti, Bali, Sabtu (24/8). Kedua penjelajah tersebut berasal dari dua negara berbeda yakni Amerika Serikat dan India.
International Royal Enfield Jamboree 2019 yang berlangsung pada 24 hingga 25 Agustus itu diawali dengan bincang santai bersama kedua penjelajah tersebut. Kedua penjelajah itu adalah Jauli yang berasal dari New Jersey, Amerika Serikat dan Kedamath yang berasal dari Goa, India. Keduanya sama-sama pernah menjelajah dengan kuda besi Royal Enfield sejauh 18.000 kilometer.
Baca Juga: Royal Enfield Indonesia Galakkan Safety Riding
"Saya awali perjalanan dengan mengendarai motor ke Kanada. Lalu saya menggunakan pesawat menuju Jakarta. Setelah itu, saya kembali menggunakan motor hingga ke Bali," ujar Jauli lewat keterangan tertulis, Rabu (28/8).
Sementara kisah Kedamath penjelajah asal Goa, India, terdengar penuh akan tantangan. Kedemath bercerita telah melintas berbagai negara di benua Asia, Eropa Timur, hingga Selandia Baru. Dirinya pun mendokumentasikan perjalanannya dalam film 'No Country Man' yang diputarkan kepada peserta International Royal Enfield Jamboree 2019.
Baca Juga: Buka Pabrik di Thailand, Royal Enfield Targetkan Menjadi Pemimpin Pasar
Tidak sekedar bercerita, kedua penjelajah dunia ini juga mengikuti Jamboree Morning Ride yang mengunjungi dealer Royal Enfield di Sunset Road. Rombongan Jamboree Morning Ride ini diikuti oleh lebih dari 300 bikers yang berasal dari member Royal Riders Indonesia hingga klub motor dan komunitas tamu.
Joseph Sinaga Communications Director Royal Riders Indonesia menjelaskan kegiatan Jamboree Morning Ride ini bertujuan untuk menjalin silaturahmi antar bikers, tidak spesifik hanya untuk pengguna Royal Enfield di Indonesia saja. “Kali ini, kita bawa penjelajah dunia yang membawa motor Royal Enfield, agar mampu menginspirasi kita semua para bikers agar terus menembus batas dalam melihat keindahan alam dan kearifan budaya Indonesia. Bahkan bila memungkinkan, ke luar negeri,” ucap Joseph.