Sekelompok penggiat kendaraan listrik yang tergabung dalam wadah Komunitas sepeda dan motor listrik (Kosmik) mencatat sejarah. Komunitas yang dibentuk belum lama itu untuk pertama kalinya mengikuti ajang Drag Race. Ajang yang diikuti oleh komunitas ini pun resmi yaitu Bodisa Dragbike di Lanud Cicangkal.
Ajang pertama yang diikuti oleh Kosmik ini mendapat kemudahan dari penyelenggara yakni H Bahrudin atau H Pesek. Mengingat komunitas ini membawa sejumlah motor listrik yang sulit untuk menentukan klasifikasi kelas balapnya. Hingga akhirnya semua peserta dari Kosmik diikutkan pada kelas FFA campuran yang digelar pada penghujung acara.
Setidaknya terdapat empat motor listrik yang ikut ajang Bodisa Dragbike di Lanud Cicangkal ini. Di antaranya adalah KTM E-Duke dari Minikopi Racing, Satria Jadi-jadian dari Dhapur Racing, Grandong dari Petrikbike, dan Vespa PX dari Waay-e Custom. Uniknya masing-masing peserta dari Kosmik memiliki spesifikasi motor listrik yang berbeda.
Baca Juga: Kesiapan Suzuki Indonesia Memasuki Era Kendaraan Listrik
"Seharusnya ada delapan motor yang ikut, tetapi karena persiapan mepet, akhirnya hanya ada empat motor," ujar Dharmawan selaku Anggota Kosmik dalam keterangan tertulis.
Menurut Dharmawan, keikutsertaan Kosmik ini juga penting untuk masyarakat Indonesia. Baginya motor listrik tak hanya sekedar bisa dibawa ke minimarket saja. Namun dalam ajang ini, dirinya pun tidak mementingkan kemenangan.
Baca Juga: Empat Pabrikan Motor Kerjasama Bikin Baterai Swap Motor Listrik
"Menang syukur, engga juga engga apa-apa. Yang penting kami sudah memberitahu ke khalayak kalau motor listrik bisa ikut balapan drag juga," lanjut Wawan sapaan akrab Dharmawan.
Hasilnya pun cukup menarik, catatan waktu terbaik untuk lintasan 201 m mencapai 8,4 detik. Padahal bobot motor dan joki lebih berat dibandingkan peserta drag bike lain. Saat ini tim dari Kosmik pun sedang menyusun strategi dan siap untuk ajang balap drag kedua bulan depan.