OTORIDER - Meski penggunaan kendaraan listrik cukup signifikan, tetapi ternyata banyak hambatan yang ada di depan mata, termasuk skema 'win win' antara penjual dan pembeli. Hal tersebut diungkapkan oleh Staf Khusus Menteri ESDM Bidang Percepatan Pengembangan Industri sektor ESDM, Agus Tjahajana Wirakusumah.
"Kalau saya simpulkan itu banyak yang khawatir dengan jarak tempuh, atau infrastruktur kendaraan listrik yang belum memadai," katanya dalam acara Press Conference and The Launch of Electric Vehicle White Paper by Deloitte Indonesia and Foundry di Jakarta, Selasa (12/9).
Baca Juga: United E-Motor Siap Pasarkan Motor Listrik Lokal Ke Malaysia
"Banyak yang khawatir tentang harga bekasnya yang memang sampai saat ini belum terbentuk, kemudian kenyamanan saat membawanya," ujar Agus.
Menurutnya, hal ini juga terkait kebiasaan masyarakat dengan kendaraan ICE atau mesin bakar. Bagaimana tidak, sudah lebih dari 40 tahun masyarakat menggunakan kendaraan berbahan bakar minyak. "Perlu waktu dan tidak bisa cepat untuk mengubah kebiasaan masyarakat tersebut," paparnya.
Untuk mengatasi itu semua, penambahan infrastruktur bisa menjadi salah satu solusi dengan melibatkan pihak swasta. "Intinya kita selalu menyuarakan standarisasi untuk kendaraan listrik untuk sebuah solusi," ujarnya.
Merujuk riset terbaru dari Foundry dan Deloitte, electric vehicle white paper bertajuk “An Electric Revolution: The Rise of Indonesia’s E-Motorcycle”, adopsi motor listrik di Indonesia mengalami lonjakan signifikan selama dua tahun terakhir. Bahkan, bertumbuh sebesar 15 kali lipat dari 2020 hingga 2022.
Baca Juga: Unik! Begini Tren Pilihan Warna Motor Yamaha di Sulawesi
Erwin Arifin sebagai Director of Research Foundry menyampaikan, dibutuhkan sinergi solid untuk memecahkan masalah yang ada.
“Riset ini bertujuan untuk memetakan perkembangan dan peluang industri motor listrik di Indonesia, bagi para stakeholder terkait. Sebagai ekosistem platform, kami melihat sinergi yang solid sangat dibutuhkan untuk bersama-sama memecahkan masalah, memberikan solusi, dan memajukan perkembangan industri motor listrik di Indonesia,” ucapnya. (*)