Pembalap MotoGP tim Monster Yamaha, Valentino Rossi membantah bahwa kepala mekaniknya menjadi penyebab dirinya mengalami penurunan semangat juang. Ia justru beranggapan masalah terbesar adalah hasil itu sendiri.
Dilansir dari Crash, Rossi belum kembali juara sejak MotoGP Assen 2017. Bahkan, musim 2019 ia tak mencatatkan podium selama 16 kali balapan.
Baca Juga: Bahaya Matikan Mesin Motor Matik Saat Kondisi Berjalan, Mitos atau Fakta?
Sebelumnya, ia telah mengganti kepala kru lamanya, Silvano Galbusera dengan David Munoz. Rossi menilai, Munoz merupakan generasi baru kepala mekanik.
"David adalah kepala mekanik muda sehingga sangat menarik juga bagi saya. Ini seperti 'generasi baru' kepala mekanik. Ini bagus. Saya suka. Tapi kami butuh waktu, dan terutama dia butuh waktu untuk mengerti saya dan belajar lebih banyak tentang M1," ucap Rossi.
Baca Juga: Oli Mesin Wajib Diganti Secara Berkala. Apa Alasannya?
Jelang musim balap 2020, The Doctor fokus pada dua hal penting. Menurutnya, ia harus membangun kerjasama yang baik dengan Munoz serta mencoba mengembangkan motor terbarunya.
"Yang pertama adalah David, kepala mekanik baru dan cara untuk bekerja dengannya. Dan hal penting lainnya adalah motor baru. Perasaan dengan motor baru cukup positif. Jadi, kami tidak begitu buruk dengan motor baru, tetapi kami masih memiliki beberapa pekerjaan," ungkap Rossi yang akan memasuki usia 41 tahun pada musim 2020 mendatang.