Seperti diketahui, ajang balap bergengsi di dunia yakni MotoGP telah mengalami penundaan selama beberapa seri. Setelah dibatalkannya seri pertama di Qatar, sejumlah negara mengeluarkan kebijakan yang membuat balapan menjadi tertunda. Tentunya hal ini dikarenakan penyebaran virus Corona atau Covid-19 yang merebak di seluruh dunia.
Dilansir dari Crash, hingga saat ini MotoGP 2020 masih belum menemukan kejelasan terkait penyelenggaraannya. Tetapi rencana mengenai balapan tertutup tanpa penggemar dan penonton sedang disiapkan. Sehingga pada saat balapan hanya staf-staf penting dan pembalap saja yang berada di lintasan.
Baca Juga: Berikut Riding Gear yang Harus Digunakan Pembalap MotoGP
"Kami sedang mempersiapkan protokol bersama dengan otoritas terkait, misalnya Dewan Olahraga di Spanyol dan Komite Olompiade Italia. Kami menggunakan orang dari laboratorium untuk mengontrol seluruh paddock gran prix," ujar ujar Carmelo Ezpeleta selaku CEO Dorna seperti dikutip dari AS.com.
Baca Juga: Jorge Lorenzo Bangga Bisa Kalahkan Rossi, Marquez, Stoner, dan Pedrosa
"Kami telah menugaskan perusahaan yang dimiliki oleh Bridgepoint untuk kemungkinan melakukan 10.000 uji virus Corona. Test ini untuk menguji seluruh keluarga MotoGP sebelum dan sesudah race setiap harinya," pungkasnya.
Dalam balapan tertutup ini, setidaknya diperkirakan membutuhkan 1.000 staf inti untuk berlangsungnya balapan. Soal tim balap, dirinya mengungkapkan sejauh ini hanya diperbolehkan 40 orang per tim pabrik dan 25 per tim satelit. Kedatangan sponsor, PR, dan media tidak diperbolehkan hadir, meskipun perusahaan TV mungkin diizinkan satu rang di trek dan sisanya di studio.