Valentino Rossi menyebutkan Yamaha harus bekerja keras setelah MotoGP Austria yang sangat kesulitan dalam hal performa. Pembalap asal Spanyol itu meninggalkan Austria sebagai pembalap teratas Yamaha di kedua putaran Red Bull Ring. Meskipun harus menyelesaikan balapan dengan 4,5 detik dari pemenang balapan Miguel Oliveira.
Valentino Rossi pun mengungkapkan kenapa pembalap Yamaha tertinggal jauh di MotoGP Austria yang berlangsung dua kali. Baginya trek dengan banyak lintasan lurus panjang sangat menyulitkan motor Yamaha. Mengingat lintasan jenis seperti ini sangat mengandalkan kecepatan tertinggi.
"Kami tahu bahwa di trek ini kami harus menderita, karena di sini kecepatan tertinggi sangat penting. Tahun ini perbedaan kecepatan tertinggi sangat besar, sangat sulit untuk dikendalikan," ujar Rossi seperti dikutip dari Crash.
Baca Juga: Banyak Pembalap Juara, Rossi Nilai MotoGP 2020 Kian Menarik
Pada MotoGP Styria di sirkuit Red Bull Ring sang legenda MotoGP itu memang hanya meraih kecepatan tertinggi di 310,3 km/jam saja. Sedangkan kecepatan tertinggi diraih oleh Andrea Dovizioso dari Ducati dengan kecepatan tertinggi mencapai 320,4 km/jam.
"Sudah tahun lalu seperti ini dan kami banyak mendorong untuk memperbaiki situasi. Tetapi tahun ini situasinya mirip. Jadi di sini Anda memiliki banyak lintasan lurus yang panjang dan kami menderita," pungkas Rossi.
Baca Juga: MotoGP Styria, Vinales: Rem Meledak, Saya Harus Lompat
"Masalahnya kurang lebih mirip dengan tahun-tahun sebelumnya tetapi juga benar bahwa di trek lain kami bagus. Karena di Jerez, kami bisa tiba di posisi pertama, kedua, dan ketiga. Sekarang kami harus bekerja dan berharap di trek lain, seperti Misano," lanjut Rossi.