Masukan kata kunci yang ingin Anda cari pada kotak diatas.

Tentang Kami
DisclaimerHubungi KamiInfo IklanKarirPeraturan Media SiberRedaksiTentang OtoriderPrivacy Policy
Telah hadir! Yuk download aplikasi Otorider sekarang juga!
Google Play
Hubungi Kami
Perkantoran Maisonete Mega Jalan Raya Joglo No. 41 Kebon Jeruk, Kembangan, Kota Jakarta Barat, Jakarta 11640
Email :
redaksi@otorider.com (Redaksi)
marketing@otorider.com (Marketing)
Member of :
Copyright © 2025. Otorider.com. All rights reserved.

Begini Jadinya Kalau Seorang Arsitek Melakukan Modifikasi Motor Custom

Dipublikasikan : Senin, 7 Oktober 2019 14:00
Penulis : Brian

Kali ini sedikit berbeda, bukan hanya builder, ternyata seorang arsitek juga mampu melakukan modifikasi motor custom

Kalau berbicara sebuah modifikasi motor custom, biasanya pengerjaannya dilakukan oleh seorang builder deri bengkel custom. Kali ini sedikit berbeda, bukan hanya builder ternyata seorang arsitek juga mampu melakukan modifikasi motor custom. Julian Palapa, seorang arsitek dari firma Hello Kilau menuangkan ide motor custom dalam ajang Royal Enfield-Build (RE-Build).

Sempat ragu, tetapi Julian meyakinkan dirinya untuk mengikuti ajang yang diselenggarakan PT Distributor Motor Indonesia (DMI) itu. Julian pun dibantu dengan rekan timnya berjumlah tiga orang untuk membangun motor Royal Enfield Himalayan. Dari desain motor petualang alam bebas, Julian mengubah Himalayan dengan filosofi desain yang fungsional.

Tentunya Julian sebagai arsitektur mengimplementasikan variable penting dalam merancang desain arsitektur. Pertama adalah struktur rancang bangun, kedua adalah fungsi bangunan, dan yang terakhir adalah estetika. "Tiga variable ini adalah yang terdasar dalam rancang sebuah bangunan. Saya coba untuk membawa nilai ini ke dalam Royal Enfield Himalayan," ujar Julian lewat keterangan tertulis yang sampai di kantor OtoRider.

 

Saat ditanyakan mengenai gaya, Julian tidak ingin mengkotakan motor yang dibuatnya berdasarkan gaya. Kemudian proposal desain Julian diterima oleh tim PT DMI yang kemudian diberikan waktu pengerjaan hingga 7 bulan. Julian pun memberikan nama pada desainnya itu dengan sebutan .02View atau dibaca 'second view'.

   Baca Juga: Triumph Flat Track Jadi Lucky Draw KUSTOMFEST 2019

Proses pengerjaan .02View tidaklah mudah, pasalnya shock depan Showa diuasahakan untuk dipasang sehingga harus membuat segitiga baru. Shock depan itu juga ditunjang dengan sistem pengereman double disc dengan 8 piston dari Nissin Radial. Pengereman tersebut tentunya akan menjanjikan keamanan dalam berkendara.

 

Pengerjaan pelek pun memakan waktu yang cukup lama. Pasalnya Julian mencetak ulang pelek belakang berbahan dasar alumunium. Uniknya pelek tersebut dipasangkan warna dop galvalum yang biasa digunakan untuk pembuatan kanopi. Jika dibandingkan dengan bahan lainnya, galvalum tergolong lebih awet dan tahan lama terhadap karat atau perubahan cuaca.

   Baca Juga: Bikin Kekar Kawasaki W175, Mau Coba?

Pada desain visualnya, .02View  menggunakan striping kuning disertai warna putih dan hitam. Visual ini merupakan hasil polling yang dilakukan Julian melalui media sosial. 

 

Hasilnya, dari segenap ubahan yang dilakukan Julian membuat dimensi dari motor Royal Enfield Himalayan berubah. Tinggi awal dari tanah ke jok menyusut dair 800 mm menjadi 760 mm. Panjang motor secara keseluruhan juga menyusut dari awalnya 2.190 mm menjadi 2.110 mm. Tujuan dari perubahan dimensi ini agar memberikan kemudahan dalam berpijak dan juga menunjang kelincahan dalam berkendara.

enurut Julian, keberhasilan sebuah karya dinilai dari kemampuannya dalam menggugah emosi manusia. Ia percaya bahwa yang membatasi sebuah desain hanyalah kemauan dari setiap orang untuk berimajinasi. “Kehadiran .02View bukan untuk berkompetisi. Bukan untuk menunjukkan siapa lebih unggul. Saya hanya menyajikan sisi pandang baru, yang personal dari profesi seorang arsitek, dalam memodifikasi motor,” tutup Julian.

 

Detail Spesifikasi .02View:


Shock depan: Showa type SFF
Wheels Base: 148 cm
Panjang motor: 211 cm
Tinggi jok/seat: 76 cm
Ground clearance: 19 cm
Handle bar: Protaper Evo Panjang 84 cm
Velg depan: 18 inch 300
Velg belakang: 18 inch 350
Ban depan: Shinko E805 - 120/90/18B
Ban belakang: Shinko E805 - 150/70/18
Rem depan: Double disc brake 8 piston Nissin Radial
Rem belakang: Brembo 2 piston with selang hel
Headlamp: Daymaker 5 inch
Handgrip: Vans moto
Shock breker belakang: Ohlins

Tag
Dapatkan update berita pilihan dan terbaru setiap hari dari otorider.com. Ikuti Channel kami pada tombol dibawah ini.
Telah hadir! Yuk download aplikasi Otorider sekarang juga!
Google Play

Trending

#1

Pilihan Harga Yamaha NMAX 155 Desember 2025, dari Neo hingga Turbo Tech MAX Ultimate

#2

Polytron Akui Fox-350 Masih Inden, Produksi Siap Ditingkatkan

#3

Pembalap Ahwin Sanjaya Meninggal Pasca Insiden Maut

#4

Kronologi Kecelakaan Maut Ahwin Sanjaya di Final Sumatera Cup Prix 2025

#5

Cek Lagi Perbedaan Kawasaki Z900RS vs Z900RS CAFE 2026

Terbaru

Berita| 9 jam yang lalu

Touring Motor Indonesia ke Mekkah, Bisa Ganti Oli dan Ban Berapa Kali?

Touring lintas negara ke Mekkah, Om Daeng cerita pentingnya perawatan motor dengan ganti oli belasan kali dan ban dua kali selama perjalanan.

Berita| 10 jam yang lalu

Dapat Penyegaran, Segini Harga Royal Enfield Hunter 350 2025

Royal Enfield Hunter 350 2025 bergaya roadster tersebut memiliki pilihan warna baru, peningkatan di segi kenyamanan, dan fitur anyar.

Berita| 13 jam yang lalu

Ducati Rilis Koleksi Apparel 2026, Perpaduan Gaya dan Warisan 100 Tahun

Koleksi terbaru ini mencakup lini Ducati Corse, Touring, dan Urban, serta dilengkapi “The Origin Collection” yang didedikasikan untuk merayakan satu abad perjalanan Ducati.

Tips & Modifikasi| 14 jam yang lalu

Bodi All New Honda Vario 125 Bisa Dipakai Versi Lamanya?

Bagi pemilik Vario 125 generasi lama yang ingin mengubah tampilan motornya agar menyerupai versi terbaru, khususnya di sektor bodi dan lampu depan, hal tersebut tidak bisa dilakukan secara langsung.

Motor Listrik| 18 jam yang lalu

Ini Alasan Pabrik Subang VinFast Turut Garap Skuter Listrik

Sejak awal, fasilitas tersebut dirancang untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik, tidak hanya untuk mobil listrik, tetapi juga kendaraan roda dua yang menyasar segmen penggunaan harian.

Beranda Trending Motor Listrik