Masukan kata kunci yang ingin Anda cari pada kotak diatas.

Tentang Kami
Disclaimer Hubungi Kami Info Iklan Karir Peraturan Media Siber Redaksi Tentang Otorider Privacy Policy
Hubungi Kami
Perkantoran Maisonete Mega Jalan Raya Joglo No. 41 Kebon Jeruk, Kembangan, Kota Jakarta Barat, Jakarta 11640
Email :
redaksi@otorider.com (Redaksi)
marketing@otorider.com (Marketing)
Member of :
Copyright © 2024. Otorider.com. All rights reserved.

Salah Kaprah Suspensi Lebih Nyaman, Bukan Yang Paling Empuk!

Kamis, 10 Juni 2021
Brian

Banyak keluhan datang kala memakai motor dengan suspensi yang terbilang keras. Kemudian sokbreker diganti dengan yang lebih empuk yang hasilnya malah mengurangi handling. 

Banyak keluhan datang kala memakai motor dengan suspensi yang terbilang keras. Kemudian sokbreker diganti dengan yang lebih empuk yang hasilnya malah mengurangi handling. 

Salah persepsi inilah yang kerap ditemui di masyarakat. Seperti dikatakan Yudo Handoko, Head Operation TDR Technology Center sebagai distributor sokbreker YSS saat kami temui beberapa waktu lalu.

Dirinya mengatakan jika masih banyak yang menyebut jika semakin empuk sebuah suspensi justru dibilang makin nyaman. "Itu salah kaprah. Suspensi dibilang enak yang empuk, padahal kalau dipakai justru cenderung berantakan," kata Yudo.

Kondisi suspensinyang terlalu empuk dikarenakan setelan rebound-nya yang terlalu cepat. Hasilnya, ketika motor berbelok malah terlalu empuk, suspensi amblas dan motor justru makin sulit dikendalikan. 

   Baca Juga: 4 Inspirasi Modifikasi Yamaha XSR 155, Mau Coba?

Untuk itu sebaiknya, tingkat kekerasan sokbreker diperhatikan agar mampu membuat motor lebih stabil dengan menjaga ban menapak di aspal. Salah satunya di kondisi tikungan. "Rebound terlalu cepat malah membuat motor nggak stabil," wantinya.

Sebaliknya, rebound suspensi juga jangan terlalu lambat. Kondisi itu yang membuat bantingan sokbreker jadi keras. "Itu buat balap. Yang ada malah sakit pinggang kalau dipakai harian," katanya.

   Baca Juga: Motor Lama Tak Terpakai, Jangan Langsung Dinyalakan

Ini karena kebutuhan balap berbeda dari penggunaan harian. Misalnya saat menikung di kecepatan tinggi dan tak melewati jalan rusak. Sehingga sebaiknya pilih kekerasan sokbreker yang sesuai. Bisa juga dengan memilih sokbreker aftermarket yang punya setingan rebound dan preload.

Reporter: Ilham

 

Tag
Dapatkan update berita pilihan dan terbaru setiap hari dari otorider.com. Mari bergabung di Channel Telegram OtoRider, caranya klik link https://t.me/otoridercom , kemudian join. Anda Harus install aplikasi telegram terlebih dahulu.

Trending

#1

Benarkah Jaket Motor Tidak Boleh Dicuci? Ini Jawabannya

#2

Fenomena Melonjaknya Penjualan Motor Listrik Subsidi

#3

Spesifikasi Lengkap Polytron Fox 500, Ada Cruise Control

#4

Catat! Segini Ukuran Pelek dan Ban Honda Vario 160

#5

Polytron Luncurkan Motor Listrik Fox 500, Bisa Tembus 130 Km/Jam

Terbaru

Sport | 21 jam yang lalu

WSBK Italia 2024 Punya Tiga Kabar Menarik, Apa Saja?

Berita | 22 jam yang lalu

BMW Motorrad Buka Gerai di Bali, Ada Diskon Sampai Rp 50 Juta

Berita | 1 hari yang lalu

Rambu Lalu Lintas yang Mulai Dilupakan Pengendara Motor

Berita | 1 hari yang lalu

Moge Bodong Jadi Tantangan Harley-Davidson di Indonesia

Berita | 1 hari yang lalu

Federal Oil Rilis Tiga Pelumas Baru Berteknologi Sintetik

Beranda Trending Motor Listrik