Masukan kata kunci yang ingin Anda cari pada kotak diatas.

Tentang Kami
DisclaimerHubungi KamiInfo IklanKarirPeraturan Media SiberRedaksiTentang OtoriderPrivacy Policy
Telah hadir! Yuk download aplikasi Otorider sekarang juga!
Google Play
Hubungi Kami
Perkantoran Maisonete Mega Jalan Raya Joglo No. 41 Kebon Jeruk, Kembangan, Kota Jakarta Barat, Jakarta 11640
Email :
redaksi@otorider.com (Redaksi)
marketing@otorider.com (Marketing)
Member of :
Copyright © 2025. Otorider.com. All rights reserved.

Salah Kaprah Suspensi Lebih Nyaman, Bukan Yang Paling Empuk!

Dipublikasikan : Kamis, 10 Juni 2021 09:00
Penulis : Brian

Banyak keluhan datang kala memakai motor dengan suspensi yang terbilang keras. Kemudian sokbreker diganti dengan yang lebih empuk yang hasilnya malah mengurangi handling. 

Banyak keluhan datang kala memakai motor dengan suspensi yang terbilang keras. Kemudian sokbreker diganti dengan yang lebih empuk yang hasilnya malah mengurangi handling. 

Salah persepsi inilah yang kerap ditemui di masyarakat. Seperti dikatakan Yudo Handoko, Head Operation TDR Technology Center sebagai distributor sokbreker YSS saat kami temui beberapa waktu lalu.

Dirinya mengatakan jika masih banyak yang menyebut jika semakin empuk sebuah suspensi justru dibilang makin nyaman. "Itu salah kaprah. Suspensi dibilang enak yang empuk, padahal kalau dipakai justru cenderung berantakan," kata Yudo.

Kondisi suspensinyang terlalu empuk dikarenakan setelan rebound-nya yang terlalu cepat. Hasilnya, ketika motor berbelok malah terlalu empuk, suspensi amblas dan motor justru makin sulit dikendalikan. 

   Baca Juga: 4 Inspirasi Modifikasi Yamaha XSR 155, Mau Coba?

Untuk itu sebaiknya, tingkat kekerasan sokbreker diperhatikan agar mampu membuat motor lebih stabil dengan menjaga ban menapak di aspal. Salah satunya di kondisi tikungan. "Rebound terlalu cepat malah membuat motor nggak stabil," wantinya.

Sebaliknya, rebound suspensi juga jangan terlalu lambat. Kondisi itu yang membuat bantingan sokbreker jadi keras. "Itu buat balap. Yang ada malah sakit pinggang kalau dipakai harian," katanya.

   Baca Juga: Motor Lama Tak Terpakai, Jangan Langsung Dinyalakan

Ini karena kebutuhan balap berbeda dari penggunaan harian. Misalnya saat menikung di kecepatan tinggi dan tak melewati jalan rusak. Sehingga sebaiknya pilih kekerasan sokbreker yang sesuai. Bisa juga dengan memilih sokbreker aftermarket yang punya setingan rebound dan preload.

Reporter: Ilham

 

Tag
Dapatkan update berita pilihan dan terbaru setiap hari dari otorider.com. Ikuti Channel kami pada tombol dibawah ini.
Telah hadir! Yuk download aplikasi Otorider sekarang juga!
Google Play

Trending

#1

Adu Jarak Tempuh Polytron Fox-350 vs Indomobil eMotor Sprinto, Ini Pemenangnya

#2

Harga BBM Swasta, Shell, BP, dan Vivo Naik per 1 Desember 2025, Ini Daftar Lengkapnya

#3

Update Harga BBM Pertamina 1 Desember 2025: Pertamax Cs Naik, Pertalite Tetap

#4

Ada 3 Tipe, Ini Harga Lengkap All New Honda Vario 125 2025

#5

Gary Iskak Out of Control Saat Bawa Motor, Hingga Menabrak Pohon

Terbaru

Berita| 1 jam yang lalu

Intip Harga Honda PCX 160 Desember 2025 Beserta Spesifikasi dan Pilihan Warna

Mau beli Honda PCX 160? Berikut daftar harga Desember 2025, lengkap dengan warna baru, fitur modern, dan perbedaan tiap varian.

Berita| 4 jam yang lalu

Update Harga Yamaha Grand Filano Per Desember 2025, Fitur Tetap Jadi Daya Tarik Utama

Yamaha Grand Filano menawarkan pilihan warna dan sentuhan premium. Cek lagi harganya dengan status OTR Jakarta per bulan Desember.

Sport| 5 jam yang lalu

FIM MotoJunior Hadirkan Program Hadiah Buat Pembalap Muda, Ini Syaratnya

Insentif diberikan kepada tim di ajang FIM Moto3 Junior World Championship dan Moto2 European Championship dengan sejumlah syarat.

Tips & Modifikasi| 6 jam yang lalu

Honda Pamerkan Vario 125 “Neo Sport”, Usung Konsep Low-Stance Bergaya Agresif

Model custom ini dibangun oleh Lembinc dengan konsep low-stance yang memberikan ground clearance lebih rendah untuk menonjolkan tampilan agresif.

Berita| 8 jam yang lalu

Jumlah Peserta Naik, IIMS 2026 Optimistis Capai Transaksi Setara Tahun Lalu

IIMS 2026 menargetkan transaksi moderat Rp 9,2 triliun di tengah penurunan pasar otomotif. Jumlah peserta meningkat, termasuk banyak brand motor besar

Beranda Trending Motor Listrik