Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite dan Pertamax sedang hangat diperbincangkan saat ini. Tingkatan harga BBM sendiri dinilai dari seberapa besar angka RON atau kandungan oktannya. Semakin tinggi angka RON, maka semakin mahal harganya.
RON merupakan singkatan dari Research Octane Number yakni angka yang digunakan untuk mengukur nilai oktan pada BBM. Nilai oktan sendiri adalah ukuran kemampuan bahan bakar untuk menahan ketukan atau knocking selama proses pembakaran mesin motor.
Baca Juga: Arti Nama Tuareg pada Motor Baru Aprilia yang Dirilis di Indonesia
Efek knocking saat pembakaran ada beragam, salah satunya adalah menyebabkan konsumsi BBM menjadi lebih boros. Selain itu, dikutip dari laman Pertamina, knocking juga dapat merusak komponen tertentu dalam kendaraan, seperti piston, klep, dan dinding ruang pembakaran. Knocking terjadi ketika BBM yang terbakar di ruang pembakaran tidak terbakar dengan sempurna. Sehingga, terjadi pembakaran yang kasar.
Baca Juga: Punya Warna dan Grafis Baru, Simak Detail Spesifikasi Yamaha WR 155R!
Namun, hal ini tidak menunjukkan bahwa BBM beroktan rendah memiliki kualitas jelek. Karena kendaraan dengan kompresi mesin rendah seperti transportasi umum, kendaraan industri, dan mobil klasik yang masih menggunakan mesin berkompresi rendah tidak terlalu membutuhkan BBM dengan oktan tinggi.
Maka, yang harus dilakukan untuk dapat menjaga mesin kendaraan tetap dalam performa yang baik adalah dengan menggunakan RON sesuai kebutuhan mesin dan kompresi kendaraan.