Saat menguras dan mengganti minyak rem motor, ada pemilik yang memilih memakai spesifikasi DOT lebih tinggi dibanding standar. Alasannya, bisa membuat rem jadi makin pakem. Biasanya, spesifikasi DOT yang dianjurkan pabrikan tertulis pada tutup master rem motor.
DOT sendiri merupakan kependekan dari Department of Transportation, yang menunjukkan angka ketahanan panas dari minyak rem. Lalu, apakah boleh mengganti minyak rem dengan DOT yang lebih tinggi dari standar pabrikan? Apakah rem akan lebih pakem dengan pemakaian DOT yang lebih tinggi?
Baca Juga: Bangun Pabrik Baru di Filipina, Yadea Keluarkan Dana Rp 15 triliun
“Soalnya yang berbeda itu hanya pada titik didihnya. Kalau memang sering hard braking sih perlu banget, jadi dia enggak cepat panas,” tambahnya.
"Kalau mau rem yang lebih pakem, yang diganti harusnya kaliper, selang rem, dan master remnya sekalian dengan yang lebih bagus," sambungnya.
Baca Juga: Boleh Enggak Sih, Isi Radiator Motor Pakai Air Mineral?
Menurut Andi, yang tidak boleh itu justru adalah memakai DOT lebih rendah dari standar. "Kalau misalnya kita pakai DOT yang di bawah standar, rem bisa blong atau ngempos. Soalnya titik didihnya jadi lebih rendah dari standar," katanya.
Minyak rem DOT punya titik didih di 205 derajat celcius, DOT 4 230 derajat celcius, dan DOT 5.1 titik didihnya bisa sampai 270 derajat celcius.