Busi menjadi komponen penting kendaraan yang harus diperhatikan. Sebab, komponen ini bekerja untuk meneruskan aliran listrik yang berasal dari koil dengan mengubahnya menjadi percikan api di ruang bakar.
Guna menjaga performa mesin tetap baik, busi motor perlu diganti dalam jangka waktu tertentu dan intervalnya berbeda-beda tiap pabrikan. Lantas, kapan waktu yang tepat untuk mengganti busi?
Baca Juga: Bisa Bikin Blong, Begini Ciri Rem Masuk Angin pada Motor
"Di antara ketiga jenis busi, logam mulia ganda atau laser iridium memiliki masa pakai yang lebih lama dibandingkan nikel atau logam mulia tunggal," ujar Diko dalam keterangan resminya.
Diko menjelaskan, untuk motor yang menggunakan busi nikel baiknya dilakukan pada 6.000 km sampai 10.000 km. Kemudian, untuk busi yang terbuat dari bahan logam mulia tunggal, bisa tahan dua kali lipat hingga tiga kali lipat dari nikel.
"Terakhir, untuk logam mulia ganda atau laser iridium waktu penggantiannya jauh lebih panjang, di motor bisa mencapai 48.000 km," ucap Diko.
Ada tiga cara lain untuk menentukan periode penggantian busi. "Pertama, berdasarkan rumus. Kedua, berdasarkan jarak tempuh. Ketiga, berdasarkan kondisi fisik busi," jelasnya.
Baca Juga: Garansi Mesin Bisa Hangus, Ini Pentingnya Servis Motor Baru
Kalau berdasarkan rumus, cara menentukannya ialah jika mesin motor sudah lakukan ganti oli dua kali, maka busi harus diganti saat ganti oli berikutnya. Lalu, bila berpatokan dari jarak tempuh, bisa dilihat pada buku panduan dari pabrikan masing-masing.
Cara ketiga, bisa dilihat berdasarkan kondisi fisik busi. "Untuk penggantian busi jenis nikel dan logam mulia tunggal, direkomendasikan mengganti ketika ground electrode mengalami pengikisan. Sementara untuk logam mulia ganda atau laser iridium, pergantian bisa dilakukan jika busi mengalami pengikisan tidak merata," terangnya.