Motor matic bukanlah barang baru di Indonesia. Akan tetapi, masih banyak penggunanya yang belum terlalu faham dengan karakter motor 'tanpa gigi transmisi' itu, terutama ketika menggunakannya di jalan menurun yang curam.
Bahkan, KNKT pernah melakukan survey pada Desember 2019 pada ruas jalan Bandungsari-Salem (Gunung Lio), Bumiayu, Brebes, Jawa Tengah. Hasilnya, motor matic mengalami kurang engine brake di turunan yang cukup panjang dan curam, sehingga mengakibatkan kecelakaan (Tempo, Juni 2022).
Tentunya, setiap kendaraan yang dipasarkan di Indonesia sudah disesuaikan dengan kondisi jalan. "Setiap kendaraan, tentunya disesuaikan dengan kondisi yang ada pada negara tujuan kendaraan itu," ujar Reza Rezdie, Technical Service Division PT Astra Honda Motor (AHM) dalam sebuah kesempatan.
Artinya, kendaraan yang dipasarkan sudah bisa digunakan di jalanan Tanah Air. Lantas, mengapa kecelakaan di jalan menurun kerap terjadi? "Kemungkinan besar masih ada kesalahpahaman pengoperasian," tutur Catur Wibowo, Instruktur Defensive Driving di beberapa lembaga keselamatan berkendara.Ia mengatakan motor matic memiliki karakter yang sedikit berbeda ketimbang motor bertransmisi manual. "Motor matic memanfaatkan pulley dan sabuk CVT, yang membuat perbandingan rasio pulley," ujar Catur.
Nah, di dalamnya ada perangkat yang umum disebut kopling ganda. Komponen ini mengunci pulley agar putarannya sama dengan as roda belakang. "Tetapi umumnya berfungsi karena gaya sentrifugal. Jadi harus ada putaran tertentu, maka akan terkunci, sehingga pulley akan berputar berbarengan dengan as roda belakang," katanya.
Baca Juga: Gesits Pastikan Semua Tipe Motor Listrik Dapat Subsidi
Saat di jalan menurun, penunggang motor akan menutup gas sepenuhnya sembari mengerem guna mengurangi laju. Pada motor manual bisa dibantu dengan menurunkan gigi transmisi agar terjadi engine brake.
"Untuk motor matic sebaiknya tidak menutup gas sepenuhnya, tetapi sedikit dibuka, agar kampas ganda mengunci dan putaran roda belakang akan menahan putaran CVT yang akhirnya menahan putaran mesin. Jadi tetap ada efek engine brake," ujar Catur.
Ia juga mengatakan engine brake ini penting guna membantu sistem rem dalam menahan laju motor di jalan menurun. "Kalau terlalu lama digunakan, rem bisa panas dan malah jadi blong," ungkapnya.