Sistem kelistrikan pada motor umumnya terdapat dua jenis, yakni halfwave dan fullwave. Istilah ini biasanya sering disebut ketika ingin melakukan modifikasi pada sistem kelistrikan. Lantas, apa perbedaan antara sistem kelistrikan halfwave dan fullwave?
Hariza Yazidi selaku Pemilik Light Corner yang merupakan bengkel spesialis kelistrikan dan lampu menjelaskan sistem halfwave masih menggunakan kelistrikan jenis AC. "Cirinya suplai arus listrik pada lampu utama masih mengambil dari jalur spull, lampu baru akan hidup setelah mesin menyala dan akan lebih terang ketika mesin berputar kencang," ujar Hariza saat ditemui OtoRider di Jalan Raya Bogor, Cibubur, Jakarta Timur.
Baca Juga: Tips Bersihkan Injector Motor, Bisa Pakai Cairan Ini Tiap 5.000 Km
Sedangkan, fullwave berarti seluruh kelistrikan motor bersumber dari spull. "Melalui spull dibantu oleh komponen kiprok dan aki," ucap Hariza.
Kiprok ini fungsinya untuk mengubah arus AC yang dihasilkan spull menjadi DC sebelum dialirkan ke aki. "Jadi aki menampung listrik dari spull itu disaring oleh kiprok terlebih dahulu," jelasnya.
Kemudian, sistem fullwave lebih unggul dari halfwave dan punya berbagai kelebihan. Pada sistem fullwave, pengisian aki dilakukan secara terus menerus tiap putaran mesin, sehingga proses pengisian relatif sangat cepat dan arusnya sangat besar.
Baca Juga: Simak! Ini Manfaat Panaskan Mesin Motor Saat Pagi Hari
"Sedangkan halfwave, sumber listrik dari spull banyak yang terbuang sia-sia ke massa (ground)," terangnya. Menurut Hariza, saat ini hampir sebagian besar motor keluaran terbaru sudah menggunakan sistem kelistrikan fullwave.