Tips Menjaga Aki Basah Agar Tidak Cepat Tekor
Aki basah memang perlu perawatan agar kondisi tetap prima. Begini caranya.
Aki atau akumulator, merupakan komponen penting pada motor. Fungsinya untuk menyimpan energi listrik dalam bentuk cairan kimia, yang akan digunakan untuk menyuplai listrik ke sistem starter, pengapian, lampu-lampu, dan komponen kelistrikan lainnya.
Oleh sebab itu, biar bentuknya kecil, tapi jika sudah lemah atau tekor tentu bikin repot. Nah bagi yang tidak mau mengalami kondisi tersebut, begini cara perawatan aki basah.
Baca Juga : Mau Beli Gesits? Inilah Beda STNK Motor Listrik Dengan Konvensional
Pertama harus sering-sering mengecek kondisi air aki. Pasalnya, jika air aki di bawah indikator minimum, maka aki akan melemah, dan tidak mampu memberikan tegangan optimal. “Sering-sering dicek, minimal tiga minggu sekali, lantaran kalau air aki kurang, maka akan cepat sekali tekor. Perhatikan juga tinggi airnya, jangan sampai di bawah batas minimum dan di atas batas upper,” ujar Rian Lukman Tianto, Teknisi Aki Yuasa.
Perihal pengisian air aki di atas batas upper, menurut Rian hal ini juga harus dihidari. “Kepenuhan itu juga harus dihindari, karena kalau air aki terlalu penuh, tidak ada ruang udara untuk membantu proses oksidasi,” sambung Rian saat ditemui di sebuah acara di Kemayoran, Jakarta (02/5).
Selain itu, cara merawat aki juga bisa dipengaruhi dari gaya berkendara. Jika berkendara dengan eco riding, maka aki akan lebih awet. Hal ini lantaran ketika riding dengan gaya eco riding, mesin tidak bekerja dengan beban berlebih. Alhasil, hal tersebut berdampak pada aki yang tidak terlalu ekstra memberikan suplai listrik ke sistem kelistrikan motor.
Baca Juga : Ferrox Hadirkan Filter Udara untuk Honda Forza
Berbeda dengan gaya berkendara agresif. Nah, jika dilakukan terus menerus, maka dipastikan aki akan mudah tekor. Pasalnya, hal ini dikarenakan beban mesin bekerja lebih keras sehingga membutuhkan suplai arus listrik yang lebih banyak.
“Berpengaruh juga walaupun tidak besar, karena aki bukan hanya menyuplai kelistrikan motor seperti pada lampu, tapi juga ke sensor-sensor mesin, seperti ECU dan injection,” jelas Rian.
Mudah bukan?