Jelang New Normal, Bajaj Diusulkan Jadi Transportasi Alternatif
Wabah Covid-19 membuat pemerintah mengeluarkan sejumlah kebijakan, khususnya di bidang transportasi. Lalu, bakal seperti apa transportasi umum ke depannya?
Wabah Covid-19 membuat pemerintah mengeluarkan sejumlah kebijakan, khususnya di bidang transportasi. Kebijakan tersebut salah satunya pun mengatur pembatasan jumlah penumpang pada kendaraan pribadi maupun umum.
Dengan adanya pembatasan tersebut, Djoko Setijowarno selaku Pengamat Transportasi sekaligus Ketua Bidang Advokasi dan Kemasyarakatan MTI Pusat memberikan usulan terbaru di bidang transportasi. Menurutnya, salah satu kendaraan yang bisa menjadi solusi di era New Normal adalah Bajaj.
Baca Juga: Negosiasi Alot dengan Dovizioso, Ducati Bakal Rekrut Lorenzo Kembali?
Djoko menilai, Bajaj bisa menjadi salah satu alternatif transportasi umum yang dapat dengan mudah dipasangi sekat antara pengemudi dan penumpang. Wacana penyekatan ini sendiri sebelumnya muncul untuk digunakan pada transportasi ojek daring.
"Pada kendaraan Bajaj sangat mudah dipasang sekat permanen, sehingga tercipta jarak sosial (social distancing) karena terpisahnya antara ruang penumpang dan pengemudi," ujar Djoko dalam keterangan resmi yang diterima OtoRider.
Baca Juga: Daftar Harga Lengkap Motor Honda (Juni 2020)
Namun sayangnya, Bajaj memiliki kelemahan di sektor operasional akibat keterbatasan jumlah armada. Selain itu, Bajaj juga terkendala dengan adanya pembatasan wilayah operasi yang tidak seleluasa ojek daring.
"Setelah dipasangi sekat permanen, Bajaj dapat pula diwajibkan dipasangi meteran penghitung ongkos (argometer), metode pembayaran non tunai, bahkan pemesanan secara daring," jelas Djoko.