Pertamina Lubricants Luncurkan Program CSR Enduro Home Service
Pertamina Lubricants selaku anak perusahaan PT Pertamina (Persero) meluncurkan program Corporate Social Responsibility (CSR). Program tersebut adalah Enduro Home Service yang bekerjasama dengan SMK.
Pertamina Lubricants selaku anak perusahaan PT Pertamina (Persero) meluncurkan program Corporate Social Responsibility (CSR). Program tersebut adalah Enduro Home Service yang merupakan kerjasama dengan pihak sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Program ini diluncurkan bersamaan dengan bengkel Enduro Express di SMK Muhamadiyah I Padang, Sumatera Barat, Selasa (11/7).
Dalam kerjasama di CSR Enduro Home Service ini, terdapat berbagai pelatihan yang diberikan. Di antaranya adalah pengetahuan tentang pelumas dan pelumasan, teknik penjualan, manajemen pemasaran, dan pelatihan kewirausahaan. Dengan pelatihan ini, diharapkan peserta siswa SMK dapat memberikan jasa layanan yang dapat dimanfaatkan masyarakat.
Baca Juga: KTM RC 390 Model 2021 Tertangkap Kamera di Eropa, Fairing Berubah!
Pelatihan peserta Enduro Home Service ini dilakukan secara digital, sementara pelatihan teknis akan tetap menerapkan standar protokol Covid-19. Di antaranya menggunakan masker, menjaga jarak, dan kebersihan secara disiplin.
Dalam kerjasama ini, Pertamina Lubricants juga memberikan bantuan ruang belajar yang dibangun di area sekolah. Ruang belajar ini juga telah dilengkapi peralatan dan paket Pelumas Pertamina Enduro Series. Sehingga bengkel dapat berfungsi secara optimal sebagai tempat belajar berwirausaha dan mengelola bengkel.
Baca Juga: Menerka Kehadiran Motor Crossover 4-Silinder, Honda CB1000X
"EHS merupakan upaya sinergi bertujuan membangun mental wirausaha yang dapat menjadi bekal di masa depan. Diharapkan EHS dapat menjadi wadah pembelajaran positif dalam bidang otomotif dan menumbuhkan semangat motivasi belajar dan bekerja," ujar Iwan Ridwan Faizal selaku Corporate Secretary PT Pertamina Lubricants.
Setidaknya Enduro Home Service ini melibatkan siswa kelas XI dan kelas X yang mengikuti mata pelajaran otomotif dan kewirausahaan. Setiap siswa ditugaskan mencari 10 konsumen untuk pendataan layanan sepeda motor. Lalu siswa berkoordinasi dengan bengkel di sekolah untuk dipinjamkan peralatan servis yang digunakan saat perawatan.