Rencana Pemerintah Konversi Kendaraan Bensin ke Listrik Disebut Mustahil

Rabu, 11 Maret 2020 08:00
Brian

Kementerian Perindustrian berencana melegalkan rekondisi motor tua berbahan bakar bensin yang dikonversi menjadi listrik murni. Wacana ini dikeluarkan sebagai upaya mendorong era kendaraan listrik.

Rencana Pemerintah Konversi Kendaraan Bensin ke Listrik Disebut Mustahil

Kementerian Perindustrian berencana melegalkan rekondisi motor tua berbahan bakar bensin yang dikonversi menjadi listrik murni. Wacana ini dikeluarkan sebagai upaya mendorong era kendaraan listrik di Tanah Air. Sehingga ekosistem tidak hanya tumbuh di kendaraan baru, tetapi juga pada mobil atau motor bekas yang sudah ada di masyarakat.

Namun salah satu pihak Agen Pemegang Merek (APM) motor menyatakan rencana pemerintah tersebut tidak memungkinkan alias mustahil. Pernyataan tersebut datang dari pihak PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM). Yamaha beralasan kendaraan listrik murni memiliki kerumitan tersendiri, terutama soal kabel bertegangan tinggi, batera, serta desain.

   Baca Juga: Dealer Kawasaki Buka Inden Ninja ZX-25R

"Dari sudut pandang safety, itu not recomended. Apalagi jika tidak dikerjakan oleh pabrikan terkait, kendaraan yang sesuai spesifikasi saja masih ada kemungkinan terbakar," ujar M Abidin selaku GM After Sales & Motorsport PT YIMM di Jakarta, Selasa (10/3).

Vespa PTS Solar Cell

 

Walaupun wacana tersebut akan melibatkan pihak pabrikan, menurut Abidin tetap bukan perkara mudah. Pasalnya kendaraan listrik menurutnya memiliki spesifikasi tersendiri pada bagian baterai lithium. Dirinya menyebutkan Battery Management System memiliki kerumitan dan tidak bisa asal.

   Baca Juga: All New NMax Bisa Subtitusi Part dengan Aerox dan R15?

Abidin juga menyebutkan, jika dipaksa dikonversi dari kendaraan bensin ke mesin listrik justru pelaksanaannya tidak ekonomis. Menurutnya beberapa komponen dari motor listrik berbeda dengan motor bensin. Bahkan jika dikonversi harganya dapat menjadi lebih mahal dibandingkan dengan membeli baru.

"Itu dikarenakan kendaraan listrik beda dengan kovensional. Misalkan di gear setting dan drivetrain motor listrik, itu beda sekali dengan ICE (Internal Combustion Engine). Lagian tidak semua bagian di motor konvensional terpakai semua, jadi lebih baik beli baru," tutupnya.

Dapatkan update berita pilihan dan terbaru setiap hari dari otorider.com. Ikuti Channel kami pada tombol dibawah ini.
Telegram Channel
Google News
Bagikan  

Video

Tetap Terhubung Bersama Kami
Hubungi Kami
Perkantoran Maisonete Mega Jalan Raya Joglo No. 41 Kebon Jeruk, Kembangan, Kota Jakarta Barat, Jakarta 11640
Email :
[email protected] (Redaksi)
[email protected] (Marketing)
OTORIDER.com Member of : Logo Bintang Langit Multimedia
Copyright © 2024. Otorider.com. All rights reserved.