Balapan Liar Selalu Ada Jika Masyarakat Tak Tertib Lalu Lintas
Balapan liar kini kembali menjadi polemik masyarakat Indonesia, terutama di Ibukota DKI Jakarta. Pasalnya baru-baru ini, terjadi balap liar yang berakhir pada kericuhan dan pengeroyokan anggota Polisi
Balapan liar kini kembali menjadi polemik masyarakat Indonesia, terutama di Ibukota DKI Jakarta. Pasalnya baru-baru ini, terjadi balap liar yang berakhir pada kericuhan dan pengeroyokan anggota Kepolisian. Lantas kira-kira bisakah balap liar ini dituntaskan?
Jusri Pulubuhu selaku Instruktur dan Fouder Jakarta Defensive Driving Consultant mengatakan persoalan balap liar adalah masalah bangsa Indonesia. Terutama dari aspek keselamatan jalan, Jusri mengatakan masyarakat Indonesia masih menganggap aturan dibuat untuk dilanggar. Termasuk menggunakan jalan raya sebagai media melepas kebebasan.
Baca Juga: Survey Minta Kawasaki Bikin ZX-25R Berteknologi Supercharge
"Jadi anak-anak muda (yang balap liar) itu akan ada terus kalau yang namanya gambaran acuh tak acuh, gambaran lemahnya orang tua, guru, siapa saja tentang keselamatan di jalan raya. Karena perilaku tidak tertib di jalan raya itu mudah sekali ditemukan di kota-kota besar dan bisa dilihat dalam kegiatan sehari-hari," ujar Jusri kepada OtoRider beberapa waktu lalu.
Jusri berpendapat, balap liar muncul karena tidak adanya pemahaman tentang bahaya dan resiko. Para pembalap liar pun tidak memahami bahwa jalan raya merupakan ruang publik yang digunakan banyak orang. "Kita harus tanggung jawab sama kesalahan ini. Balapan liar Monasco akan muncul terus, Kemayoran juga akan muncul terus," pungkasnya.
Baca Juga: Gosip Ducati Panigale V4 Terbaru Pakai Transmisi dari MotoGP?
Menurut Jusri pelaku balap liar tidak mengerti tanggung jawab, baik pada keselamatan diri sendiri dan keselamatan orang lain. Bahkan menurutnya pelaku balap liar menunjukkan bahwa tidak adanya empati. Mengingat apa yang dilakukan dapat mencelakai orang lain disekitarnya.