Mesin 2-Silinder Yamaha R7 Dikritik, Tapi Terjual Habis di Amerika
Yamaha R7 merupakan motor supersport fairing terbaru besutan pabrikan bergambar garpu tala. Motor ini kerap disebut sebagai pengganti Yamaha R6 yang telah berhenti produksi secara global.
Yamaha R7 merupakan motor supersport fairing terbaru besutan pabrikan bergambar garpu tala. Motor ini kerap disebut sebagai pengganti Yamaha R6 yang telah berhenti produksi secara global. Hal tersebut menuai beberapa kritik, mengingat secara mesin antara R6 dan R7 jauh berbeda.
Yamaha R7 memiliki mesin yang sama dengan MT-07, yakni Crossplane 2-silinder segaris. Konfigurasi mesin ini mengandalkan karakter over bore dengan ukuran diameter 80 mm dan langkah 68,6 mm. Mesin tersebut mampu menghasilkan tenaga 73,4 PS pada 8.750 rpm serta torsi 67 Nm pada 6.500 rpm.
Baca Juga: Meluncur di Eropa, Kapan Yamaha R7 Masuk ke Indonesia?
Dilansir dari MotoSaigon, setelah diluncurkan Yamaha R7 mendapatkan serangkaian tinjauan. Dari segi tampilan, sebagian besar peminat motor sport fairing di negara tersebut sangat terkesan. Beberapa komentar menyebutkan desain tersebut cukup unik dan memberikan kesan tersendiri untuk R7.
Namun kritik datang dari segi mesinnya yang mengusung mesin silinder ganda Crosplane 2 (CP2). Banyak harapan bahwa Yamaha R7 dapat benar-benar menggantikan R6 yang memiliki suara merdu. Beberapa pihak juga merasa motor ini akan sulit untuk bersaing dengan pesaingnya, yakni Honda CBR650R.
Baca Juga: Kian Dekat Ke Indonesia, Yamaha MX King 155 Dirilis Di Negara Tetangga
Meski demikian, di Amerika Serikat Yamaha R7 mendapat minat yang cukup tinggi. Terbukti lewat banyaknya pemesanan dan ludes terjual dalam kurun waktu hanya 5 hari setelah pemesanan online dibuka. Pengiriman pertama di Amerika Serikat pun akan dilakukan pada Juni mendatang.