Pedagang Bumbu di Pasar Sragen Beli Yamaha XMax Pakai Uang Pecahan!
Banyak sekali cerita mengenai kegigihan seseorang untuk memiliki sepeda motor impian. Kerja keras dan ketekunan dalam cerita orang-orang seperti itu kerap menjadi inspirasi bagi segenap individu.
Banyak sekali cerita mengenai kegigihan seseorang untuk memiliki sepeda motor impian. Kerja keras dan ketekunan dalam cerita orang-orang seperti itu kerap menjadi inspirasi bagi segenap individu. Seperti yang dialami oleh seorang pedagang bumbu dapur di Pasar Sragen, Jawa Tengah yang membeli Yamaha XMax secara tunai dengan uang pecahan.
Siswanto adalah nama seorang pria yang mewujudkan impiannya untuk membeli Yamaha XMax secara tunai lewat hasil jualan bumbu dapur. Siswanto telah menabung untuk membeli motor impiannya tersebut selama lebih kurangnya tiga tahun. Konsumen Yamaha XMax itu mengaku sudah menabung dengan menyisihkan uang dari hasil jualannya.
"Untuk mewujudkan impian saya ini, saya rela menabung selama tiga tahun. Setiap hari saya menyisihkan hasil jualan saya, kadang Rp 5.000, atau Rp 10.000, atau bahkan pernah juga sebesar Rp 2.000 per hari," ujar Siswanto setelah menyerahkan uang tabungannya di dealer Yamaha, Kondang Motor Sukoharjo.
Baca Juga: Tutup Tahun 2021, Honda Segarkan Warna All New Scoopy
Siswanto mengaku sudah tertarik dengan Yamaha XMax sejak pertama kali dikeluarkan di Indonesia. Namun dirinya menyadari harganya cukup tinggi dan belum memiliki uang sebanyak itu. Sehingga impiannya pun dipendam dan Siswanto menabung sedikit demi sedikit demi mewujudkan impiannya.
"Karena itu untuk mewujudkan impian tersebut, saya harus menabung. Setiap hari saya harus menyisihkan hasil dari jualan saya untuk ditabung. Berapapun jumlahnya, tetapi saya sudah bertekad untuk menabung setiap hari," pungkas Siwanto.
Baca Juga: Komparasi Konsumsi BBM TVS Callisto vs Honda BeAT, Irit Mana?
Kisah yang dialami Siswanto pun sontak membuat geger sejumlah pihak, termasuk Dealer Yamaha Cabang Kondang Motor Sukoharjo. Novita Ika Hayuningtyas selaku Kepala Cabang mengaku baru pertama kali menerima konsumen seperti Siswanto. Selama ini konsumen yang membayar tunai menggunakan transfer ataupun dengan uang ratusan ribu rupiah.
"Nah apa yang dilakukan oleh Bapak Siswanto ini abgi kami pengalaman baru. Bagaimana kami harus menghitung uang yang nilainya sebesar Rp 60 jutaan secara tunai dengan berbagai pecahan yang menghabiskan waktu hingga 3,5 jam," pungkas Novita.