Tanggapi Balap Liar, Yamaha Ingin Indonesia Punya Racing Culture
Balap liar kembali marak di Indonesia selama berlangsungnya pandemi Covid-19. Jalanan yang kosong di malam hari, menjadi sasaran empuk untuk adu kecepatan.
Balap liar kembali marak di Indonesia selama berlangsungnya pandemi Covid-19. Jalanan yang kosong di malam hari, menjadi sasaran empuk untuk adu kecepatan. Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) pun menanggapi fenomena balap liar yang terjadi di Indonesia.
Minoru Morimoto selaku Presiden Direktur & CEO PT YIMM mengatakan akan berkomunikasi dengan AISI (Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia). Komunikasi ini ditujukan untuk menumbuhkan budaya balap di Indonesia. Namun budaya balap yang dimaksud Morimoto akan dilakukan secara resmi karena melibatkan pemerintah.
Baca Juga: Kawasan Ancol Jadi Fasilitas Road Race dan Drag Race Pembalap Liar
"Kalau kami ingin mendorong pemerintah untuk menumbuhkan racing culture. Kami pertama kali akan mengomunikasikannya kepada AISI dan dengan kewenangan AISI akan berkoordinasi dengan pemerintah," ujar Minoru Morimoto di Sentul Internasional Sirkuit baru-baru ini.
Menurut Morimoto, AISI memiliki kapasitas untuk membicarakan hal tersebut kepada pemerintah. Terlebih terdapat beberapa perusahaan sepeda motor yang bernaung di bawah AISI. "Kami punya perusahaan-perusahaan komeptitor yang baik seperti Honda, Suzuki, Kawasaki yang bernaung di AISI," pungkas Morimoto.
Baca Juga: Pasang Quick Shifter Yamaha All New R15 di Versi Standar Tak Dapat Garansi
Sebelumnya pihak Polda Metro Jaya memang berencana untuk memfasilitasi balap liar yang meradang di Jakarta. Kabar terakhir, Ancol akan menjadi lokasi untuk fasilitas tersebut dan langsung menyelenggarakan ajang balap resmi.