25 Tahun, Suzuki Bakal Berikan Teknologi VVT di Mesin Hayabusa
Sebelumnya teknologi katup variabel itu sudah diterapkan pada GSX-R1000.
OTORIDER - Suzuki memiliki hyperbike yang cukup legendaris, yakni Hayabusa. Hadir sejak 25 tahun lalu, pabrikan yang bermarkas di Hamamatsu, Jepang itu berencana memberikan teknogi anyar pada motor tersebut.
Teknologi ini kabarnya berkaitan dengan performa, yaitu sistem VVT. Sebab, motor itu merupakan salah satu cerminan tunggangan performa tinggi Suzuki.
Dilansir dari Motorcyclenews, sistem VVT pada mesin Hayabusa ini adalah teknologi yang sudah ada sejak 2017 dan juga pernah diterapkan pada GSX-R1000. Khusus Hayabusa, ada sedikit paten dari perangkat tersebut yang lebih spesifik.
Terutama, menyangkut hal yang membuat mesinnya lebih adaptif, dengan perangkat elektronik yang mengatur peranti hidraulis pada timing camshaft untuk katup intake-nya.
Hal itu juga bertujuan mengembalikan performa mesin yang menurun akibat regulasi emisi Euro 5.
Sistem VVT sendiri tidaklah terlalu rumit, hanya sekadar menggunakan sproket pada camshsaft intake. Sehingga, membuat bukaan katup masuk bisa bergerak bervariasi sesuai gerakan pada sproket yang diatur secara hidraulis dengan kontrol elektronik.
Pada Hayabusa, ada sedikit perbedaan di mana gerakan sproket diatur menggunakan bola-bola yang akan bergerak berdasarkan gaya sentrifugal. Semakin tinggi putaran mesin, maka bola-bola membuat sproket bergerak menjadikan timing camshaft di katup intake lebih maju.
Sebaliknya kalau putaran rendah, bola-bola berada di sisi bagian dalam yang membuat camshaft tidak terlalu banyak berubah timing-nya.
Perubahan timing camshaft berdasarkan putaran mesin itu, selain tenaga menyesuaikan dengan kebutuhan, juga hasil pembakaran tetap berada pada regulasi emisi.
Hal ini terjadi karena 'pelajaran' yang didapat Suzuki pada mesin GSX-R1000 dengan sistem VVT, namun tidak lolos regulasi emisi, sehingga harus ditarik peredarannya di Eropa.
Dengan menggunakan bola-bola tadi, pada putaran bawah, waktu buka katup akan mundur. Sehingga, kondisi valve overlap (katup masuk terbuka selagi katup buang belum tertutup) bisa dihindari. Hal ini guna mencegah bahan bakar yang belum terbakar ikut terbawa keluar melalui knalpot.
Namun, saat gas dibuka, timing katup masuk akan mundur (retard) sejenak, agar torsi besar didapat. Setelah tercapai putaran tinggi, maka timing katup bakal maju kembali dan semuanya dikontrol secara elektronik. (*)