Asosiasi Harapkan Perbanyak Kandungan Komponen Lokal di Motor Listrik
Saat ini, masih belum banyak motor listrik dengan kandungan lokal di atas 40 persen.
Dalam seminar yang diselenggarakan di IIMS 2023 di Kemayoran, Jakarta Pusat beberapa waktu lalu, pihak AISMOLI (Asosiasi Industri Sepeda Motor Listrik Indonesia) melalui Ketuanya, Budi Setyadi menyampaikan belum banyak motor listrik yang kandungan lokalnya di atas 40 persen.
"Saat ini hanya ada beberapa saja yang kandungan lokalnya mencapai 40 persen. Untuk itu kami dari asosiasi akan terus mengupayakan agar kandungan lokal bisa lebih banyak lagi," ujarnya.
Baca Juga: Catat! Begini Perawatan Stiker yang Baik dan Benar pada Motor
Menurut Budi, dengan semakin banyak kandungan komponen lokal, tentu akan memajukan industri-industri lain terkait industri motor listrik itu sendiri. "Secara tidak langsung akan mendorong perkembangan industri pendukung lainnya, karena menggunakan produk-produk dari dalam negeri," ungkapnya.
Memang, ada beberapa perusahaan pembuat motor listrik yang sudah mencapai TKDN (Tingkat Kandungan Dalam Negeri) melebihi 40 persen, seperti Gesits misalnya. Saat ini, TKDN Gesits mencapai hampir 47 persen atau tepatnya 46,72 persen.
"Seperti diketahui, komponen utama dari motor listrik adalah motor penggerak, controller, dan baterai. Jadi jika salah satunya ada buatan dalam negeri , tentu akan membuat TKDN meningkat," terang Budi.
Baca Juga: Logo One Heart dan Satu Hati Hadir di Ajang MotoGP, WSBK, dan MXGP
Guna lebih meningkatkan TKDN tersebut, Gesits akan menggunakan baterai produk dalam negeri. Bernardi Djumiril selaku Direktur Utama PT WIKA Industri Manufaktur (WIMA) mengatakan pemakaian baterai dalam negeri merupakan salah satu peta jalan bisnis perusahaan.
"Kalau untuk baterai saat ini memang salah satu peta jalan kami untuk menaikkan lokalisasi. Jadi yang dipakai saat ini masih impor, saat ini R&D masih terus berjalan dan ini mudah-mudahan kami sudah bisa menggunakan baterai karya anak bangsa dari IBC," ujar Bernardi saat ditemui beberapa waktu lalu di Kemayoran, Jakarta.