Honda Disarankan Lakukan Recall Rangka eSAF Guna Lindungi Reputasi Merek
Pengamat Otomotif Yannes Martinus Pasaribu mengatakan keputusan untuk melakukan recall harus dipertimbangkan Honda.
OTORIDER - PT Astra Honda Motor (AHM) kabarnya sudah melakukan pertemuan dengan Kementerian Perdagangan (Kemendag) terkait klarifikasi soal isu rangka eSAF yang mudah patah dan karatan.
Dalam penjelasannya, AHM menyatakan ditemukan dua persoalan terkait rangka motor ini. "Mendapatkan klarifikasi (dari AHM) terdapat dua kendaraan bermotor yang patah (rangka)," ujar Dirjen Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga (PKTN) Kemendag, Moga Simatupang dikutip dari Bloomberg Technoz, Jumat (25/8).
Baca Juga: Kasus Rangka eSAF, YLKI: Honda Harus Beri Ganti Rugi dan Kompensasi
Menanggapi hal tersebut, Pengamat Otomotif yakni Yannes Martinus Pasaribu mengatakan keputusan untuk melakukan recall harus dipertimbangkan AHM.
"Jika semua itu berpotensi besar untuk terjadi, tampaknya langkah recall merupakan strategi yang menjadi prioritas. Tentunya, segera melakukan tindakan yang responsif dan solusi yang memadai dapat membangun hubungan baik dengan konsumen dan menunjukkan tanggung jawab pabrikan terhadap produk yang dihasilkan," ujar Yannes saat dihubungi OtoRider, Jumat (25/8).
Baca Juga: Segini Biaya Ganti Rangka eSAF Motor Honda, Termasuk Mahal?
"Untuk mengantisipasi terjadinya potensi tuntutan hukum dari masyarakat yang di samping dapat merusak nama baik, menghabiskan biaya hukum yang sangat besar, hingga hancurnya reputasi merek besar yang dibangun begitu lama," tambah Yannes.
Selain itu, rangka yang mudah keropos dan patah dapat berpotensi menjadi faktor utama ancaman keselamatan pengendara maupun penumpang. AHM sendiri sudah menginvestigasi kasus ini dan menyatakan recall belum menjadi pilihan. Mereka yakin produknya telah melalui beragam pengetesan, termasuk uji kualitas sebelum akhirnya dijual ke masyarakat. (*)