OTORIDER - Kondisi udara di Jakarta belakangan ini memiliki tingkat polutan yang tergolong tinggi. Bagi masyarakat yang berkegiatan di luar ruang, tentu berisiko terpapar udara berpolusi tersebut. Termasuk juga pengguna sepeda motor tentunya.
Berkaitan hal tersebut, OtoRider pun menghubungi pakar kesehatan respirasi atau pernafasan manusia, yaitu DR, dr, Feni Fitrani Taufik, Sp.P(K). M.Pd.Ked Sp.P.
Baca Juga: Pabrikan Motor Jual Rangka, Apakah Hal yang Biasa?
Dokter yang juga pakar Penyakit Paru Kerja dan Lingkungan di Departmen Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi FKUI-RS Persahabatan itu mengatakan, memang perlu ada hal yang dilakukan untuk melindungi saluran pernafasan para pemotor.
"Pemotor melakukan kegiatannya di luar ruang, dengan waktu yang cukup lama, apalagi di Jakarta, dengan waktu tempuh yang cukup panjang, minimal 40 menit dari satu tujuan ke tempat lainnya," ungkap Feni.
Menurutnya, pengguna motor sebenarnya sudah melakukan hal yang disarankan, yaitu memakai masker atau pelindung mulut dan hidung. "Pengguna motor sudah banyak yang menggunakan pelindung hidung dan mulut di kesehariannya, namun perlu disesuaikan untuk di udara yang berpolusi ini," ungkap perempuan yang meraih S3 di Universita Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan itu.
Ia menambahkan, sebenarnya untuk hal ini (polusi) yang berupa gas, perlu alat tersendiri untuk melindungi mulut dan hidung (pernafasan). Tetapi, bisa juga dengan menggunakan masker.
Untuk penggunaan masker, Feni menjelaskan bahwa masker N95 pun bisa dipakai. "Tetapi tentu masker seperti itu untuk sebagian orang tidak nyaman, seperti yang banyak digunakan ketika pandemi Covid-19 lalu, juga harga maskernya pun tidak murah," ungkapnya.
Namun, lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Andalas, Padang tahun 1998 itu mengatakan, ada alternatif yang lebih terjangkau. "Bisa menggunakan filter pm 2.5 yang bisa diselipkan pada bermacam masker, harganya pun lebih terjangkau, sekitar Rp 10 ribu bisa didapat, di apotek atau dibeli secara online," tukasnya.
Nah, jika pelindung mulut dan hidung sudah digunakan, ada lagi yang perlu diperhatikan pemotor. "Kebugaran badan harus tetap terjaga, agar imunitas meningkat dan tidak mudah terpapar polusi, tidak merokok dan melakukan pola hidup yang lebih baik," sarannya.
Baca Juga: Seharusnya Kebijakan Tilang Uji Emisi Tetap Dilanjutkan?
Feni juga menyarankan bagi pengguna motor dan kendaraan pada umumnya, untuk tidak ragu melakukan uji emisi. "Meski tak langsung, jika banyak pengendara emisinya baik, tentu mendukung kualitas udara yang lebih baik," katanya. (*)
Member of : 