Honda Tak Main-Main Soal Pengembangan Motor Listrik, Ini Buktinya

OTORIDER - Perusahaan sepeda motor asal Jepang, Honda menginvestasikan ¥500 miliar atau setara Rp52,30 triliun di bisnis motor listriknya pada 2030. Selain itu, Honda juga meningkatkan target penjualan tahunannya menjadi 4 juta unit pada tahun tersebut.

Dikutip dari cnbctv18.com, Honda berencana meluncurkan 30 model motor listrik baru secara global pada 2030 dan pabrik motor listrik juga bakal mulai beroperasi pada 2027. Kemungkinan untuk pembangunan fasilitas produksi baru terletak di India dan Asia Tenggara.

"Kami juga mempunyai tujuan untuk menjual sepeda motor listrik dengan harga yang sama seperti model ICE," kata Kepala Divisi Pengembangan Elektrifikasi Sepeda Motor Honda, Daiki Mihara, Rabu (29/11).

Honda sendiri telah mengembangkan baterai lithium ferro-fosfat dan berencana mengadopsinya pada 2025. "Memiliki beragam baterai, masing-masing dengan kekuatan berbeda dalam hal jangkauan keluaran dan biaya, akan memungkinkan Honda mengakomodasi aplikasi penggunaan yang lebih luas dan memperluas jangkauan variasi produk," tulis Honda dalam pernyataannya.

Pengembangan baterai kepadatan energi tinggi juga tengah dilakukan untuk jangka menengah dan panjang dengan tujuan menggunakan baterai solid-state, dan mengurangi biaya motor listrik hingga 50%.

Di Indonesia, PT Astra Honda Motor (AHM) sudah meluncurkan sepeda motor listrik Honda EM1 e: di ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS). Motor penggeraknya memiliki tenaga maksimal 1,7 kW. Motor ini didukung baterai MPP e: yang dapat dilepaspasang (detachable).

Konsumen dapat melakukan pengisian daya baterai dengan Honda Power Pack Charger e: selama 2,7 jam (160 menit) untuk 25-75% dan 6 jam dari 0-100%. Selain itu, konsumen pun bisa mengunjungi Honda Power Pack Exchanger e: guna menukar baterai yang telah terisi penuh.

Honda EM1 e: mampu mencapai kecepatan maksimal 45 km/jam dengan jarak hingga 41,1 km. Honda menjual motor ini di rentang harga Rp 45 jutaan. (*)