Fenomena Melonjaknya Penjualan Motor Listrik Subsidi
Subsidi yang memberikan potongan harga Rp 7 juta dari harga eceran kendaraan, dianggap sebagai insentif kuat bagi konsumen untuk beralih dari motor bensin.
OTORIDER - Penjualan motor listrik di Indonesia mengalami lonjakan signifikan berkat program subsidi pemerintah. Program yang dirancang untuk mendorong adopsi kendaraan ramah lingkungan ini, telah membuahkan hasil positif dengan peningkatan penjualan yang signifikan dalam beberapa bulan terakhir.
Subsidi harga Rp 7 juta dari harga eceran kendaraan, dianggap sebagai insentif kuat bagi konsumen untuk beralih dari motor berbahan bakar fosil ke motor listrik.
Kuota Motor Listrik Justru Habis
Tercatat sebanyak 60.857 unit motor listrik telah diterima oleh masyarakat dalam program subsidi tahun ini. Anggaran subsidi untuk 2024 yang masih tersedia kini menunjukkan angka 0, yang menandakan bahwa semua kuota subsidi telah terpakai.
Padahal, penjualan motor listrik pada tahun lalu hanya tembus 11.500 unit atau 5,7% dari target 200.000 unit. Artinya, program ini belum diminati masyarakat. Sehingga, Menteri Perindustrian (Menperin), Agus Gumiwang Kartasasmita menetapkan pembelian sepeda motor listrik baru pada 2024 hanya sebanyak 50 ribu unit. Kuota ini turun jauh dari jatah yang ditetapkan pada Permenperin Nomor 6 Tahun 2023 sebesar 600 ribu unit pada 2024.
"Karena penyerapannya tidak sesuai, bahkan jauh dari apa yang sudah disiapkan yaitu 200 ribu unit motor listrik, itu menjadi beban kita dalam konteks kita tidak berhasil," kata Agus.
Kenapa Motor Listrik Subsidi Laku?
Motor listrik subsidi laku karena beberapa faktor utama yang mempengaruhi daya tarik dan keputusan konsumen untuk membeli. Selain itu, sosialisai dari pemerintah yang terus menerus. "Karena di tahun 2023 kita hanya efektif beberapa bulan untuk mensosialisasikan motor listrik ini, karena pada tahun itu aturan masih juga berubah-ubah," ujar Ketua Asosiasi Industri Sepeda Motor Listrik Indonesia (AISMOLI), Budi Setyadi saat dihubungi Otorider.
Selain itu, program subsidi sering disertai dengan kampanye informasi yang meningkatkan kesadaran publik tentang manfaat motor listrik. Konsumen pun menjadi lebih teredukasi tentang keuntungan menggunakan kendaraan listrik.
"Masyarakat pada tahun 2024 sudah banyak yang tahu apa itu subsidi motor listrik, sehingga banyak yang jadi tertarik. Beli motor ditambah subsidi Rp 7 juta siapa yang tidak mau," ungkap Budi.
Permintaan Tambahan Kuota
Sejumlah APM motor listrik melaporkan permintaan yang melonjak, dengan beberapa model terjual habis dalam waktu singkat, salah satunya Polytron. Mereka berharap pemerintah bisa menambah lebih banyak kuota subsidi motor listrik ke depannya.
"Kami berharap subsidi dilanjutkan, karena itu sangat membantu peralihan ke motor EV yang masih kecil sekali. Konsumen masih banyak yang belum yakin, bisa tidak mengganti motor yang ada sekarang," ujar Diantika saat ditemui Otorider beberapa waktu lalu di Tangerang.
Lebih lanjut, Ketua Umum Perkumpulan Industri Kendaraan Listrik Indonesia (Periklindo), Moeldoko mengatakan pertumbuhan minat motor listrik saat ini cukup positif. "Dari alokasi 50 ribu. Justru kita ingin mendorong lagi agar pemerintah memberikan penambahan alokasi. Kita harapkan meningkat 100 ribu atau selebihnya," ujar Moeldoko di Jakarta, Rabu (4/9).
Ia pun berharap program ini kembali dilanjutkan. "Mudah-mudahan lanjut. Saya pikir tahun depan lebih banyak ya permintaannya," papar Moeldoko. (*)