Minat Motor Listrik Polytron Meningkat, Kuota Subsidi Habis
Polytron sebagai produsn motor listrik berharap pada pemerintaan selanjutnya yang dipimpin Prabowo dan Gibran dapat melanjutkan program ini.
OTORIDER - Dalam data Sistem Informasi Bantuan Pembelian Kendaraan Bermotor Listrik Roda Dua atau Sisapira, penyaluran subsidi motor listrik sudah mencapai 60.857 unit. Artinya, tidak ada lagi jatah bagi konsumen yang ingin mendapatkan subsidi.
Bisa dibilang permintaan motor listrik sedang naik, tapi kuota subsidi sudah habis. Untuk itu, Polytron sebagai produsn motor listrik berharap pada pemerintah dapat melanjutkan program ini.
Direktur Komersial Polytron, Tekno Wibowo, mengatakan pihaknya berharap program subsidi motor listrik dapat dilanjutkan pemerintahan Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka. "Pastinya mengharapkan program support dari pemerintah karena ini kan sebetulnya yang dapat manfaat pemerintah juga. Karena kalau semakin banyak yang beralih ke motor listrik, maka subsidi untuk BBM akan berkurang," papar Tekno di Jakarta, Rabu (18/9).
Bisa dibilang produk motor listrik Fox-R berhasil menarik minat masyarakat. Sedangkan, Fox-S yang diluncurkan pada Januari 2024 juga membantu penjualan motor listrik Polytron.
"Sangat disayangkan apabila kuota subsidi motor listrik tidak ditambah pada saat permintaan pasar meningkat," ungkap Tekno.
Dengan hadirnya produk baru Fox 500, Tekno berharap Polytron dapat menjual 30 ribu unit kendaraan listrik hingga akhir tahun. "Target kami kurang lebih 30.000-an lah, perkiraan bisa lebih dibanding penjualan tahun lalu," papar Tekno.
Sementara itu, Ketua Umum Perkumpulan Industri Kendaraan Listrik Indonesia (Periklindo), Moeldoko mengatakan pertumbuhan minat motor listrik saat ini cukup positif. "Dari alokasi 50 ribu. Justru kita ingin mendorong lagi agar pemerintah memberikan penambahan alokasi. Kita harapkan meningkat 100 ribu atau selebihnya," ujar Moeldoko di Jakarta, Rabu (4/9).
Ia pun berharap program ini kembali dilanjutkan. "Mudah-mudahan lanjut. Saya pikir tahun depan lebih banyak ya permintaannya," papar Moeldoko. (*)