Jadi Pembalap Moto3 Butuh Dana Hampir Rp 5 Miliar
Balapan sepeda motor memang bukan olahraga yang murah karena banyak perlangkapan yang harus disiapkan. Bahkan untuk balapan sekelas Moto3 saja membutuhkan dana yang sangat besar.
Balapan sepeda motor memang bukan olahraga yang murah karena banyak perlangkapan yang harus disiapkan. Bahkan untuk balapan sekelas Moto3 saja membutuhkan dana yang sangat besar. Bahkan dananya disebutkan mencapai Rp 4,9 miliar dan belum termasuk kebutuhan penjunjang lainnya.
Dilansir dari Speedweek, pernyataan tersebut dikeluarkan oleh Pit Beirer selaku Direktur KTM Motorsport. Beirer menjelaskan para orang tua dari pembalap terkadang dimintai uang yang cukup besar jika ingin membawa anaknya berlaga di Moto3. Uang sebesar itu digunakan untuk pembalap yang sudah masuk atau sudah balapan di Moto3 yang hendak mencari tim lain.
Baca Juga: Performa Membaik, Marquez Bertekad Kalahkan Quartararo Di MotoGP 2022
"Anda harus membayar 300.000 euro (setara Rp 4,9 miliar) jika ingin membeli tempat untuk anak Anda di tim Moto3. Saya melihat daftar harga terbaru untuk itu di Misano. Mahar sebesar 300.000 euro diminta. Ini menciptakan banyak tekanan pada pembalap. Kita bicara soal keluarga yang hancur hanya karena satu musim balap," ujar Beirer.
Untuk mengurangi tekanan tersebut pada saat masuk ke Moto3, Beirer menyarankan pembalap harus lebih banyak belajar. Fase belajar yang dimaksud oleh Beirer adalah pada saat masih di Red Bull Rookies Cup. Menurutnya ajang tersebut sangat cocok untuk latihan karena memiliki sirkuit yang sama seperti di Grand Prix.
Baca Juga: Joan Mir Akui Sulit Balap Ducati di Lintasan Lurus
Hal ini pernah dilakukan oleh Casey Stoner, untuk bisa berkompetisi keluarganya harus menjual rumah di Australia dan pindah ke Eropa. Tidak heran untuk dapat masuk ke Moto3 harus memiliki mental bersaing yang kuat dan sehat. Sehingga dapat menghindari kecelakaan fatal yang bahkan dapat merenggut nyawa pembalap.