Valentino Rossi Sebut Yamaha Sulit Adaptasi ECU Magneti Marelli
Valentino Rossi akan mengakhiri karirnya di penghujung musim balap 2021. Usai karirnya dipastikan berakhir, pembalap Italia itu pun mulai berani untuk buka suara.
Valentino Rossi akan mengakhiri karirnya di penghujung musim balap 2021. Usai karirnya dipastikan berakhir, pembalap Italia itu pun mulai berani untuk buka suara. Salah satu yang dibeberkan The Doctor adalah masalah pada motor Yamaha M1 yang ditungganginya.
Dilansir dari Tuttomotoriweb, menurut Valentino Rossi Yamaha M1 cukup kesulitan menyaingi motor pabrikan lain. Terdapat dua alasan yang menjadi sumber masalah yakni ban dan elektronik. Pihak MotoGP memang mengatur untuk ban menggunakan Michelin dan kontrol unit elektronik dari Magneti Marelli.
Sejak 2016 MotoGP mengadopsi ECU standar untuk semua motor. Yamaha seperti pabrikan lain, sebelumnya menggunakan unit kontrol produksinya sendiri. Namun setelah menggunakan komponen ECU Magneti Marelli, performa M1 sedikit berkurang.
Baca Juga: Honda Kembali Gelar Ajang Balap Motor CBR Track Day
"Selama kami menggunakan elektronik, Yamaha M1 adalah proyek yang sangat Jepang, semua insinyurnya adalah orang Jepang. Kami mengalami masalah dalam menggunakan unit kontrol Magneti Marelli secara maksimal. Motor mengambil langkah mundur yang besar ketika kami harus menggunakannya," ungkap Rossi.
Valentino Rossi beranggapan hal ini dikarenakan Yamaha tidak mempekerjakan orang dari Magneti Marelli untuk Yamaha. Tidak seperti Ducati dan Honda yang telah mempekerjakan orang Magneti Marelli di paddocknya. Oleh karenanya Rossi meyakini bahwa elektronik menjadi akar masalah utama dalam menghadapi lintasan baik basah atau kering.
Baca Juga: Melihat Proses Pengecatan Kerb Sirkuit Mandalika
"Semua pabrikan lain memiliki pendekatan yang lebih mirip dengan Formula 1. Ya, mereka terbuka dan memiliki mempekerjakan banyak insinyur Italia. Di Yamaha, orang-orangnya kurang lebih sama," ujar Valentino Rossi.