Andrea Dovizioso Ingin Buktikan Kemampuannya Taklukan Dua Motor Pabrikan
Andrea Dovizioso dikenal sebagai pembalap dengan reputasi yang baik secara analitis, rasional, dan cerdas. Namun keputusannya kembali membalap bersama Yamaha menjadi yang paling tak masuk akal.
Andrea Dovizioso dikenal sebagai pembalap dengan reputasi yang baik secara analitis, rasional, dan cerdas. Namun keputusannya kembali membalap bersama Yamaha menjadi yang paling tak masuk akal. Banyak yang mempertanyakan kesuksesannya saat pindah dari Ducati ke Yamaha.
Dilansir dari GPOne, Yamaha disebutkan sebagai motor yang menyebalkan bagi Andrea Dovizioso. Pasalnya Dovi hanya menggunakan Yamaha pada tahun 2012 saja bersama Tech3. Pada saat itu, Dovi hanya naik podium 6 kali dan menyelesaikan klasemen di posisi ke-4 saja.
Baca Juga: Marc Marquez Konfirmasi Kehadirannya di Tes MotoGP Sepang
Namun tidak ada jalan kembali bagi Andrea Dovizioso di karir MotoGP. Pembalap asal Italia itu ingin melihat ke depan dan memulai usaha yang sama sekali tidak sederhana. "Ketika Anda mednapatkan kesempatan untuk melakukan sesuatu yang Anda sukai, Anda harus mengambilnya," ujar Dovi dalam presentasi bersama tim WithU RNF Yamaha.
Perpindahan tim dalam kasus Andrea Dovizioso ini sangat berbeda dari pembalap lainnya. Mengingat Dovi berada di ambang karir dengan umurnya yang sudah 36 tahun. Jika Dovizioso mampu kompetitif maka akan menjadi konfirmasi akan bakatnya, namun jika tidak maka karirnya akan selesai.
Baca Juga: Joan Mir Sebut Percuma Suzuki Punya Tim Satelit Di MotoGP, Jika...
Seperti diketahui, dalam era MotoGP 4-Tak tidak mudah untuk mengganti motor. Dalam sejarah balap kelas utama itu, hanya dua pembalap yang berhasil menaiklukan dua motor pabrikan yang berbeda, yakni Valentino Rossi di Honda dan Yamaha serta Casey Stoner di Ducati dan Honda.