Bagnaia: Di Trek Basah Ducati Selalu Luar Biasa, Tapi Kali Ini Sulit
Berlaga di Sirkuit Mandalika, rider pabrikan Ducati Lenovo ini hanya mampu finish di urutan ke-15. Lantas, apa yang terjadi pada Bagnaia di dua balapan awal musim ini?
Francesco Bagnaia kembali meraih hasil kurang optimal saat menjalani seri kedua MotoGP 2022. Berlaga di Sirkuit Mandalika, rider pabrikan Ducati Lenovo ini hanya mampu finish di urutan ke-15. Lantas, apa yang terjadi pada Bagnaia di dua balapan awal musim ini?
Bagnaia mengaku merasakan keanehan terhadap motor Ducati Desmosedici GP22. Kejanggalan tersebut dikatakannya terjadi pada bagian depan. Pembalap bernomor 63 ini mengklaim hasil akhir bertolak belakang dengan ekspektasinya.
Baca Juga: Selain MotoGP, Intip Serunya Berkunjung ke Paddock Tim Yamaha Moto2
"Saya berjuang untuk tetap tegak, saya terus-menerus kehilangan bagian depan. Setelah tes musim dingin saya kehilangan kepercayaan diri, tetapi pagi ini (Minggu, 20 Maret-Red) saya menemukannya lagi. Saya merasa siap berjuang untuk menang melawan Quartararo. Tetapi, hasil akhirnya justru sebaliknya," ujar Bagnaia dikutip dari GPOne.
Meski sulit tampil kompetitif di MotoGP Mandalika, Bagnaia menyebut permasalahan bukan terletak pada motor. Menurutnya, Ducati selalu luar biasa saat berada di lintasan basah. Namun, kali ini justru berbeda.
Baca Juga: Ternyata Air Radiator Motor Juga Perlu Dikuras, Kapan Waktunya?
"Hari ini masalahnya bukan pada motornya. Ducati di lintasan basah selalu luar biasa, tapi hari ini saya kesulitan dengan bagian depan, yang biasanya menjadi titik kuatnya. Mari kita tunggu sebelum mengambil kesimpulan, kita baru di balapan kedua, sekarang saya harus mengatur ulang dan berpikir positif, kita tidak bisa selalu begitu sial. Saya tidak mengatakan itu adalah masalah ban, tetapi untuk beberapa alasan mereka tidak bekerja sebaik yang saya inginkan. Biasanya dengan Ducati dalam kondisi basah, saya dapat jelas merasakan batas dengan bagian depan, saya sensitif dalam hal ini, tetapi hari ini itu tidak terjadi," jelas Bagnaia.