MGPA Tunggu Hasil Investigasi Dorna Soal Sirkuit Mandalika yang Kotor

Sport

Minggu, 13 Februari 2022 14:00

Brian

Sirkuit Mandalika menuai insiden di hari pertama tes pramusim resmi pada Jum'at (11/2). Pasalnya lintasan dari sirkuit tersebut sangat kotor hingga mengganggu hari pertama sesi tes resmi MotoGP.

Sirkuit Mandalika menuai insiden di hari pertama tes pramusim resmi pada Jum'at (11/2) kemarin. Pasalnya lintasan dari sirkuit tersebut sangat kotor hingga mengganggu hari pertama sesi tes resmi MotoGP. Bahkan lintasan yang kotor itu membuat penyelenggara melayangkan red flag dan sempat dihentikan.

Terkait masalah ini, Mandalika Grand Prix Association (MGPA) tengah menunggu hasil investigasi Dorna Sports dan FIM. Cahyadi Wanda selaku Vice President Director MGPA mengatakan dirinya telah melakukan rapat dengan Carlos Ezpeleta selaku Managing Director Dorna Sports. Berdasarkan penuturannya, Dorna menganggap kejaidan sirkuit kotor adalah hal yang wajar.

   Baca Juga: LCR Honda Luncurkan Motor RC213V 2022 Milik Alex Marquez dan Nakagami

"Carlos justru menenangkan kita, jangan khawatir, ini adalah hal normal. Argentina, Finlandia, semua mengalami hal yang sama. Bayangkan ada pembangunan yang begitu masif di sini, tidak mungkin debu tidak masuk ke sini," ujar Cahyadi mengutip perkataan Carlos seperti dilansir dari Antaranews.

Kondisi lintasan yang penuh debu ditambah guyuran hujan, menghasilkan lumpur serta menuai kritikan dari para pembalap. Lintasan pun sempat dihentikan untuk pembersihan dan kondisi di hari kedua memungkinkan para pembalap melaju lebih kencang. Cahyadi menyebutkan pada Maret saat MotoGP Mandalika berlangsung, pembangunan seharusnya selesai.

   Baca Juga: Sirkuit Mandalika Kotor, Wearpack Sampai Motor MotoGP Jadi Dekil

"Di awal Maret ini jadi semua, jadi waktu mereka masuk ke sini sudah tidak ada pembangunan, itu yang menjadi kunci. Setelah pramusim ini, kalaupun ada (pengerjaan) itu minor, tidak ada pengerjaan besar untuk lintasan. Kalau sekarang evaluasinya belum kami terima, akan terima besok, apakah benar aspal atau hal lain," pungkas Cahyadi.