Rossi Sebut Yamaha Kesulitan Sejak Gunakan Komponen Magneti Marelli
Setelah memutuskan untuk mengakhiri karir balap di MotoGP, Valentino Rossi tampaknya lebih bebas saat ini. Bahkan beberapa kali mantan pembalap bernomor 46 itu berbicara lebih dalam soal Yamaha.
Setelah memutuskan untuk mengakhiri karir balap di MotoGP, Valentino Rossi tampaknya lebih bebas saat ini. Bahkan beberapa kali mantan pembalap bernomor 46 itu berbicara lebih dalam soal Yamaha. Kali ini Rossi membocorkan hal yang menyulitkan Yamaha sejak musim balap 2016.
Dilansir dari Motorsport-Total, Valentino Rossi mengatakan sejak 2016 Yamaha kesulitan karena menggunakan elektronik dari Magneti Marelli. Yamaha menjadi yang paling terdampak karena sebelumnya menggunakan ECU buatan sendiri. Insinyur Yamaha mengatakan paket tersebut kurang cocok dengan motor M1.
"Dari 2015 hingga 2016 ada perubahan besar. Saat itu, unit ECU berasal dari Magneti Marelli. Tujuannya adalah untuk mencapai keseimbangan performa yang lebih baik antara motor pabrikan dan yang lain. Saya ingat itu adalah masalah besar bagi Yamaha. Saya pikir Yamaha terkena pukulan paling keras," ujar Rossi.
Baca Juga: Jorge Lorenzo Bakal Bertahan Di Repsol Honda, Jika...
"Dengan elektroik Yamaha sendiri, motor memiliki keseimbangan yang sangat baik, dan bekerja dengan sangat baik. Para insinyur Jepang sangat pandai membuat elektronik ini. Mereka sangat baik dalam memperbaiki masalah," pungkasnya.
Namun Rossi mengatakan keadaan berbalik setelah menggunakan ECU Magneti Marelli. "Ketika kami beralih ke Magneti Marelli, kami mengambil langkah mundur yang besar. Motornya jadi sulit dikendarai," tambahnya. Pembalap asal Italia itu mengatakan motor Yamaha M1 kerap mengalami masalah kontrol traksi.
Baca Juga: Mantan Bos Khawatir Melihat Minimnya Prestasi Repsol Honda
"Kontrol traksi, tetapi di atas semua itu, manajemen mesin sangat buruk. Tidak lagi seimbang dengan baik. Sebelumnya semua selaras. Kami berjuang dengan elektronik Magneti Marelli. Pada tahun-tahun berikutnya, para insinyur jepang memiliki masalah besar dalam menangani komponen itu dengan benar," tutup Rossi.