Bengkel Ini Sebut Tren Modifikasi Motor Selalu ke Arah Turing
Modifikasi sepeda motor sudah menjadi hal lumrah yang dilakukan pecinta otomotif. Biasanya modifikasi kerap mengikuti tren yang sedang berkembang di jalanan.
Modifikasi sepeda motor sudah menjadi hal lumrah yang dilakukan pecinta otomotif. Biasanya modifikasi kerap mengikuti tren yang sedang berkembang di jalanan. Namun Joddy selaku pemilik bengkel modifiaksi JDM Project mengatakan tren modifikasi motor selalu berulang-ulang.
Joddy mengatakan, ritme modifikasi sepeda motor dapat dibagi dapat dibagi dalam tiga tahap. Tahap pertama adalah tampilan elegan, tahap kedua modifikasi performa, tahap ketiga adalah bodi kit. Kemudian untuk seterusnya tren modifikasi akan kembali lagi dari awal.
Baca Juga: Bagaimana Merawat Moge yang Jarang Digunakan?
"Misalnya dulu NMax lahir, langsung main di gaya elegan main cat dan carbon. Setelah 3 tahun, baru main ke mesin, performance dan bore-up segala macem. Kemudian main ke bodi kit, gaya-gaya gambot segala macem. Lalu nanti kembali lagi ke awal main ke elegan lagi," ujar Joddy saat ditemui OtoRider di Jakarta, Kamis (30/1).
Menurutnya saat ini tren modifikasi sepeda motor sudah sangat berbeda. Hal ini diketahuinya berdasarkan pengalamannya 15 tahun membuka bengkel JDM Project. Dirinya menceritakan, saat ini banyak pecinta otomotif melakukan modifikasi yang berujung pada kegiatan turing.
Baca Juga: Mau Beli Moge Bekas? Perhatikan Dulu Hal-Hal Ini
"Perbedaannya sama 10 tahun lalu, orang beli motor buat gaya. kalau sekarang engga, orang beli motor salah satunya buat dipakai turing. Jadi mau apapun motornya pasti ujung-ujungnya turing," pungkas Joddy.
Oleh karenanya, modifikasi menurut Joddy adalah yang dapat digunakan untuk segala jenis aktivitas. "Jadi kalau orang beli motor, sekarang pasti lebih ke fungsi, dan modifikasinya pun juga sama. Tren modifikasi bakalan kesana terus, ke turing terus. Karena orang bakalan bosan kalau terus di dalam kota," tutupnya.