Beragam Jenis Rem Cakram, Apa Perbedaannya?
Rem cakram sendiri memiliki beberapa jenis, seperti Fix, Semi Floating, dan Floating. Apa bedanya?
Rem menjadi salah satu unsur penting dalam menjaga keselamatan dan keamanan berkendara, khususnya motor. Umumnya, terdapat dua tipe rem yang masih beredar di pasaran, yakni tromol dan cakram.
Sejumlah motor keluaran terbaru mayoritas kini sudah menggunakan tipe rem cakram untuk sektor pengeremannya. Rem cakram sendiri memiliki beberapa jenis, seperti Fix, Semi Floating, dan Floating.
Baca Juga: VIDEO: Subtitusi pelek All New Honda BeAT 2020 dengan pelek Honda Scoopy | Tips by OtoRider
Nah, apa saja perbedaan ketiganya? Berikut OtoRider sajikan penjelasannya yang bersumber dari laman resmi Suzuki Indonesia.
Rem cakram jenis Fix umumnya banyak digunakan pada motor bermesin di bawah 150 cc. Rem ini memiliki ciri cakram yang langsung menyatu pada pelek.
Dari segi harga, rem ini menjadi yang termurah dibandingkan jenis Semi Floating dan Floating. Namun, kekurangan rem cakram fix ini jika terlalu panas akan menimbulkan sedikit masalah karena tidak dapat memuai.
Sementara itu, jenis Semi Floating biasanya digunakan pada motor bermesin 250 cc ke atas. Berbeda dengan jenis Fix yang menyatu dengan pelek, cakram dan dudukan Semi Floating terpisah dengan pelek. Sehingga, bagian luarnya menjadi mengambang.
Baca Juga: Pembalap Indonesia Raih Hasil Positif Balap Moto2 Qatar
Jenis yang terakhir adalah Floating. Jenis ini seringkali digunakan untuk keperluan balapan. Komponennya sendiri terdiri dari rotor carrier, float buttons, dan brake rotor.
Desain rem jenis ini juga berguna untuk mencegah cakram tidak penyok saat ada gesekan yang menimbulkan suhu panas tinggi saat proses pengereman dalam intensitas tinggi.